Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kerusuhan Mako Brimob

Media Asing Sebut ISIS Klaim Jadi Otak Tewasnya Polisi Anti Teror Densus 88

Mereka dikabarkan mengangkat bendera ISIS dan mengungkap janji setia terhadap pemimpinnya....

Editor:
Kerusuhan di Mako Brimob 

TRIBUNMANADO.CO.ID-Kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat menarik perhatian sejumlah media asing.

Kerusuhan tersebut terjadi pada Selasa (8/5/2018) malam hingga Rabu (9/5/2018) dini hari.

Media Australia ABC News mewartakan, sebanyak enam orang menjadi korban tewas dalam kerusuhan yang terjadi antara kepolisian Indonesia dengan narapidana terorisme.

Kejadian tersebut terjadi di rutan yang memiliki tingkat keamanan tinggi.

"Rutan di Mako Brimob di Depok menampung narapidana terorisme berisiko tinggi," tulis ABC News, dalam artikelnya hari ini.

Media asal AS, New York Times pun mewartakan hal serupa.

New York Times menulis, ISIS mengklaim kerusuhan di Mako Brimob yang menewaskan lima polisi dan satu narapidana.

"Kerusuhan mematikan terjadi di rutan berkeamanan tinggi di luar ibukota Indonesia dan media ISIS mengklaim para loyalisnya menyandera di sana," demikian diwartakan New York Times.

Bahkan, masih diberitakan New York Times, unit propaganda ISIS mengunggah video dan foto yang berasal dari dalam rutan.

Mereka dikabarkan mengangkat bendera ISIS dan mengungkap janji setia terhadap pemimpinnya.

Selain itu, Daily Telegraph, yang berpusat di Sydney, Australia mengabarkan, teroris ISIS mengklaim telah menewaskan 10 orang polisi antiteror (Densus 88) di rutan berkeamanan tinggi, yakni Mako Brimob.

Beberapa foto menunjukkan korban tewas dan ada oknum-oknum bersenjata beratribut ISIS.

"Foto-foto tersebut disebarluaskan di media sosial teroris dan ISIS telah menyatakan bertanggung jawab," tulis Daily Telegraph.

Beberapa media asing lainnya turut mewartakan kerusuhan di Mako Brimob, antara lain Reuters, Gulf Times, SFGate, PerthNow, dan The Straits Times.

Sementara itu, pihak kepolisian sendiri menyatakan ada enam korban tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob.

Korban tewas antara lain lima orang anggota kepolisian dan seorang narapidana kasus terorisme.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Muhammad Iqbal menyatakan, satu narapidana terorisme tewas ditembak lantaran melawan dan merebut senjata petugas.

"Kami sampaikan bahwa kejadian insiden in memakan korban jiwa. Ada lima rekan kami dan satu dari mereka (narapidana terorisme) terpaksa kami lakukan upaya kepolisian karena melawan dan mengambil senjata petugas," ujar Iqbal. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Setia Pada Petinggi ISIS

Masih belum ada kejelasan tentang akhir penanganan kerusuhan yang terjadi di rutan Mako Brimob Kelapadua, Depok, Selasa (9/5/2018).

Informasi terakhir yang disampaikan oleh pihak Polri menyebutkan bahwa kerusuhan tersebut terjadi akibat cekcok antara petugas rutan dengan tahanan terorisme.

Seiring dengan itu, kantor berita ISIS Amaq News Agency mengklaim bahwa kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob merupakan ulah mereka.

"Biro berita Islamic State melaporkan pejuang mereka terlibat dalam pertarungan dengan unit anti teror di dalam penjara yang ada di Jakarta," tulis mereka.

Selain itu muncul juga video yang menunjukkan beberapa orang yang diduga merupakan tahanan teroris yang berada di Mako Brimob 'mendeklarasikan' perjuangan mereka.

Selain itu, mereka juga menyebut diri mereka akan terus mengabdi pada sebuah nama, yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi.

Siapakah Sebenarnya Abu Bakar Al-Baghdadi?

Berbicara ISIS tak lengkap rasanya tanpa menyinggung Abu Bakar Al-Baghdadi. Selain sebagai pemimpin tertinggi ISIS, belum banyak yang tahu latar belakang kehidupannya.

Mantan pekerja US National Security Agency (NSA), Edward Snowden, seperti dilansir Veteran Today, pernah membongkar kedok Al-Baghdadi. Ia menyebut bahwa pemimpin ISIS itu ternyata agen Mossad yang berdarah Yahudi.

Nama asli Al Baghdadi adalah Emir Daash alias Simon Elliot alias Elliot Shimon.

Simon dilatih dan direkrut oleh Mossad untuk memata-matai serta melancarkan perang urat-saraf dengan masyarakat Arab dan muslim.

Masih menurut Snowden, Al Baghdadi sejatinya bekerja sama dengan intelijen Amerika Serikat, Inggris, serta Mossad.

Misi utamanya menciptakan sebuah organisasi yang mampu menarik ekstremis di seluruh dunia.

Sebagai penguat bahwa pemimpin ISIS ternyata agen Mossad, media Iran juga nemenukan Al-Baghdadi adalah agen yang sangat terlatih.

Ia memiliki nama lain Ibrahin ibn Awad ibn Ibrahim Al Badri Arradoui Hoseini.

Untuk memuluskan aksinya, Al-Baghdadi direkayasa terlibat dalam gerakan militer dengan menciptakan kelompok-kelompok ekstrimis di negara-negara yang dianggap sebagai ancaman Israel: Irak, Sudan, Mesir, Tunisia, Suriah, dll.

Jika mengacu pada penurutan Snowden, kira-kira seperti itulah proses awal pembentukan ekstrimis macam ISIS.

“Badan intelijen AS, Inggris, Israel, menciptakan organisasi teroris yang bisa menghimpun ekstrimis di seluruh dunia yang diistilahkan dengan ‘the hornet’s nest’,” papar Snowden seperti dilaporkan Global Research.

Dengan beragam teror yang dilakukan kelompok ekstrimis itu, Israel akan datang sebagai hero yang menghancurkan ISIS.

Skenario sedemikian rupa semata-mata untuk memuluskan langkah Zionis menbangun Israel Raya di seantero Timur Tengah dengan Pemimpin ISIS yang ternyata agen Mossad sebagai salah satu aktor utamanya. (Habib)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved