Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Karena Kesombongan, Kota yang Disegani ini Runtuh

Kota menjadi salah satu kota yang berhasil dikuasi oleh orang-orang Mongol setelah menyombongkan diri sebagai kota terbesar di Asia Tengah.

Editor:
Culture Trip
Kota Hantu di Ortar Kazakhstan Selatan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mendengar nama kota hantu saja sudah bisa membuat bulu kuduk kita berdiri.

Kota ini berupa lokasi menyeramkan dengan nuansa horor di dalamnya.

Namun, kota hantu ini mungkin tak seseram yang Anda pikirkan.

Terletak di Ortar Kazakhstan Selatan, kota ini merupakan tempat dengan warisan ritual yang mengejutkan. Sialnya, nasibnya kini mulai terlupakan

Situs arkeologi ini muncul dari puing-puing dan karat.

Dijuluki kota hantu karena kondisinya yang terabaikan dan sunyi.

Kota ini menawarkan 12 "jejak hantu" berupa permukiman abad pertengahan.

Permukiman ini disebut memainkan peran kunci di Jalur Sutra yang kesohor itu dan merupakan pusat utama perdagangan budaya dan sains.

Kota menjadi salah satu kota yang berhasil dikuasi oleh orang-orang Mongol setelah menyombongkan diri sebagai kota terbesar di Asia Tengah.

Stupa kota hantu
Stupa kota hantu (Pinterest)

Kota ini juga terletak di pertemuan Sungai Arys dan Syr Darya, yang menjadi gantungan hidup sekitar 200 ribu orang.

Beberapa cendekiawan lahir dari kota ini. Misalnya, pemikir, matematikawan, dan filsuf terkenal Al-Farabi, astronom matematika Abbas Zhauhari, ahli bahasa dan ahli geografi Iskhak Al-Farab, dan pengkhotbah Arystan-Bab.

Transformasi dramatis dari pusat kehidupan yang ramai ke kota hantu yang gersang dimulai pada tahun 1219.

Dibutuhkan waktu sekitar enam bulan bagi bangsa Mongol untuk menghancurkan kota ini.

Para penjajah dengan kejam membantai penduduk sebelum mereduksi mereka yang tetap menjadi budak dan membakar kota menjadi abu.

Kota ini hancur lagi pada 1720 oleh Jungars dan tidak pernah benar-benar pulih kembali.

Hingga kini, kota ini menawarkan tidak lebih dari keheningan yang menakutkan dan stepa yang tak ada habisnya.

Meskipun ada penghancuran, legenda tetap muncul di mana beberapa ritual mengejutkannya telah hidup dan muncul di tempat tersebut.

Penyembelihan Kambing
Penyembelihan Kambing (Pinterest)

“Ada upacara keagamaan khusus di mana kami menyembelih domba dan kuda. Tapi karena ada banyak unta, kami juga menyembelih unta. Ritual ini dikenal sebagai Tas Attyk,” kata seorang warga.

Kambing yang dikorbankan
Kambing yang dikorbankan (Pinterst)

"Ritual ini berlangsung di awal musim semi, terutama ketika tidak ada hujan.”

“Daging itu dibagi dan diletakkan di atas meja untuk orang-orang, terutama orang miskin, dalam tindakan amal. Kami ingin menumbuhkan rasa kebersamaan,” tambahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul: Mengintip Kota Hantu di Asia Tengah yang Diluluh Lanttakan Bangsa Mongol karena Sombong

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved