Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dicopot dari Ketua DPD PAN Mitra, Begini Tanggapan Vanda Rantung

Partai Amanat Nasional (PAN), secara resmi mengumumkan pencopotan Vanda Rantung dari Ketua DPD PAN Minahasa Tenggara.

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Aldi Ponge
ISTIMEWA
Vanda Rantung 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Partai Amanat Nasional (PAN), secara resmi mengumumkan pencopotan Vanda Rantung dari Ketua DPD PAN Minahasa Tenggara.

Zulfan Junus, Ketua politik organisasi dan keanggotaan (POK) DPD PAN Mitra, mengatakan berdasarkan surat keputusan (SK) DPW PAN Sulut, nomor PAN/24/A/Kpts/K-S/055/IV/2018. Ditandatangi oleh Ketua dan Sekretaris DPW PAN Sulut Sehan S Landjar dan Ayub Ali Albugis pada 23 April 2018.

"SK pencopotan diambil setelah ada hasil rapat pleno pada (21/4/2018) memutuskan mencopot jabatan Ketua DPD PAN Mitra Vanda Rantung," kata Zulfan, Selasa (24/4/2018).

Rapat pleno menilai, Vanda kini duduk di DPRD Mitra melakukan pembangkangan tidak mendukung calon bupati dan bupati Mitra yang didukung PAN, yaitu James Sumendap-Jesaja Jocke Legi.

"DPW PAN Sulut mengangkat Kisman Hala sebagai pelaksana tugas ketua DPD PAN Mitra," tambahnya.

Dalam putusannya, DPW memerintahkan plt ketua DPD PAN Mitra, untuk melaksanakan musyawarah luar biasa (Musdalub), selambatnya dua minggu setelah SK diatas di tanda tangani.

Dengan dikeluarkannya SK pencopotan kepada Vanda Rantung sebagai Ketua DPD, segala tindakan dilakukan oleh yang bersangkutan tidak lagi berhubungan dengan PAN.

"Kepada seluruh kader serta pengurus cabang dan Ranting PAN se Minahasa Tenggara, diharapkan menjaga kekompakan dan soliditas dalam mengamankan putusan partai baik oleh DPP, DPW maupun DPD," pungkasnya.

Plt Ketua DPD PAN Mitra Kisman Hala
Plt Ketua DPD PAN Mitra Kisman Hala (ISTIMEWA)

Vanda Rantung, menilai apa yang diputuskan DPW PAN Mitra adalah bagian dari politik. "Tidak apa-apa," kata Vanda

Dia menerima pencopotan dirinya dari Ketua PAN Mitra dengan Ikhlas. Dia berencana akan kembali pada pekerjaan sebagai swasta.

"Back to the basic. Saya berencana buka akuntan publik khusus tax, namun tidak menutup kemungkinan akan tetap di dunia politik jika ada partai lain yang akan melamar saya menjadi kader," ujarnya.

Vanda mengaku tidak akan melanjutkan aksi terkait sosialisasi kolom kosong. Apa yang sempat dia lakukan didasari karena selama tahapan pilkada 2018 di Mitra, sosialisasi tidak berimbang dari KPU bahkan dari pejabat atau aparat yang ada.

"Kesimpulan dari masalah yang saya hadapi di dunia politik saat ini adalah takdir seseorang diantaranya miskin dan kaya, sukses ataupun tidak, hidup dan mati semuanya dalam kendali Tuhan. Rancangan manusia bukanlah rancangan Tuhan, yang buruk hari ini bukan berarti buruk di kemudian hari, bahkan yang kelihatan baik hari ini pun belum tentu baik di kemudian hari 'Everything Happen for a reason. Still in God's control'," jelasnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved