Ini Cara WKRI Paroki Yesus Gembala Baik, Paniki Bawah Peringati Hari Kartini
WKRI Paroki Gembala Baik menggelar berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2018, diperingati secara khusus oleh Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Paroki Yesus Gembala Baik Paniki, dengan menggelar berbagai kegiatan, peragaan busana tradisional hingga pengobatan gratis.
Ketua Panitia Brigadir Kepala (Bripka) Yunetha Lontoh kepada Tribun Manado (21/4) di temui di Atrium Grand Kawanua City Walk mengatakan, berbagai kegiatan dilakukan khusus untuk memperingati Hari Kartini. Berbagai kegiatan lomba dan kegiatan sosial diikuti oleh 14 ranting WKRI se-paroki Yesus Gembala Baik, Paniki, Manado.
"Kegiatan di antaranya lomba busana kebaya modern, seragam kerja nasional WKRI, lomba menu makanan non beras dan terigu, senam tobelo. Tak hanya itu, juga dilaksanakan pengobatan gratis bagi para umat dan semua pengunjung Grand Kawanua yang hendak memeriksa kesehatan," ujar Neta.
Dijelaskan, WKRI adalah organisasi resmi yang diakui negara dan berbadan hukum. WKRI Cabang Paroki Gembala Baik saat ini ingin kembali aktif menggelar berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Terkait hal itu, maka di Hari Kartini seluruh anggota WKRI terutama Cabang Gembala Baik, menggelar berbagai kegiatan positif sekaligus untuk lebih mengenal dan mempererat kebersamaan di dalam organisasi.
"Saling bergandengan tangan tak hanya untuk membangun organisasi tetapi juga membangun kebersamaan, baik untuk sesama anggota WKRI, maupun dengan masyarakat luar lainnya. Kita Kartini-kartini harus mampu bersatu dalam kebersamaan," ujarnya.
Dalam kegiatan itu, selain menggelar parade busana kebaya modern,WKRI Cabang Yesus Gembala Baik juga menggelar lomba busana kerja WKRI.
Tampak para peserta berparade di atas panggung menggunakan seragam WKRI dengan blazer berwarna biru tua dan rok dan masing-masing peserta mengenakan tas hitam.
Diiringi lagu-lagu kebangsaan modern membawa peserta berlenggak-lenggok di atas panggung. "Saya Joice Dengah utusan ranting Santa Angela Paniki Bawah," kata salah satu peserta disambut tepuk tangan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/wkri-manado_20180421_235559.jpg)