Pernah Dapat SMS Diminta Telpon Nomor Cewek, Jika Ditelpon Si Wanita Ngaku Bisa Memuaskan Pria Nakal
Meski begitu, kta pria penelepon itu, Eka tetap saja melayaninya dengan penuh semangat....
Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID-Anda pernah mendapatkan broadcast SMS yang bunyinya begini atau serupa: Abaang km pake kartu apa sih... kok sinyalnya kuat banget sampe ke hati aq... tlfn aq dong bang ke No 0809xxxxxxx aq tunggu ya GPL. Broadcast ini dari nomor 08227479xxx.
Atau broadcast yang bunyinya begini: ayo gabung di 0809xxxxxxx kami bisa ngobrol dengan cewek2 cantik dan fresh, online 24 jam dijamin asik...
Beberapa waktu lalu, seorang pria mencoba menghubungi nomor yang dimaksud setelah menerima broadcast itu. Ketika ditelepon, terdengar suara mesin operator yang menyampaikan ucapan selamat datang di zona asyik dan menginformasikan tarif telepon per menit Rp 349.

Selanjutnya barulah diangkat seorang wanita yang menurut pria itu suaranya memang merdu. Si wanita itu mengaku gadis berusia 21 tahun dan berasal dari tangerang. Namanya Eka.
Gadis Eka terus menyerang si penelepon dengan berbalik menanyakan identitasnya. Tentu saja, identitas si penelepon sengaja dipalsukan.
Meski begitu, kta pria penelepon itu, Eka tetap saja melayaninya dengan penuh semangat. Padahal jarum jam saat itu menunjukkan pukul 03.00 Wita.
Dalam percakapannya, Gadis Eka mengaku siap memberi layananan yang memuaskan, menemani pria itu dan menuruti apa kemauannya. Ketika dipancing apakah biasa melayani pria nakal, Gadis Eka dengan semangat mengatakan itu sudah biasa.

"Aduh abang, sudah biasa pria-pria nakal. Kan itu yang disuka," katanya centil seperti ditirukan pria penelepon itu.
Si pria penelepon memancing, seperti apa nakalnya? Gadis Eka menjawab," Ya, seperti phon sex gitu."
Kalau phone sex itu bagaimana? "Ya saya cuma ah uh ah uh gitu, sambil ketawa sih," katanya lalu tertawa renyah.
Lalu bagaiaman dengan yang menelepon? "Dia juga ah uh ah uh. Tapi nggak tahu dia ngapain, kan aku telepon aja," sergahnya.
Gadis Eka mengaku belum pernah kopi darat dengan peneleponnya.
Lulusan sebuah SMK di Tangerang ini mendapat imbalan gaji Rp 700 ribu per bulan dan bonus menit yang dia dapat.
Jam kerjanya dibagi tiga shift yakni pukul 06.00-14.00, kemudian pukul 14.00-22.00 dan pukul 22.00-06.00.
Ketika ditanya apakah keluarga tahu tentang pekerjaannya ini, Gadis Eka agak sewot menjawab dan mengaku sudah ngantuk, tapi minta nomor telepon si pria tidak ditutup sampai pulsanya habis.
Dijual Berawal dari SMS
Petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bandar Lampung mengungkap kasus pencabulan disertai perdagangan orang.
Polisi menangkap satu orang tersangka dalam perkara tersebut.
Tersangka adalah Renoldi Okta Sanjaya (22), warga Jalan Udang, Kelurahan Garuntang, Telukbetung Selatan.
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, tersangka telah menjual dan mencabuli korban berinisial PP (16).
"Petugas mendapati tersangka di rumahnya setelah mendapat laporan dari korban," ujar Murbani, Minggu (28/5/2017).
Peristiwa ini bermula dari adanya pesan singkat nyasar yang masuk ke telepon seluler korban.
"SMS yang masuk adalah SMS dari tersangka berinisial DD. SMS itu awalnya SMS nyasar," ujar Murbani.
Korban yang penasaran dengan pengirim SMS nyasar itu, membalasnya.
Terjadilah percakapan antara korban dengan tersangka DD.
Mereka janji bertemu di daerah Lungsir, Telukbetung Utara. Korban datang ke tempat tersebut.
Di lokasi, ada tersangka DD dan Renoldi. DD mengajak korban main ke rumahnya. Ternyata di rumah tersebut, DD mencabuli korban.
Setelah itu, DD menjual PP ke pria hidung belang yang belum diketahui identitasnya.
"Korban tidak mengenal orang tersebut. Oleh pria hidung belang itu, PP dicabuli setelah itu dijemput DD," tutur Murbani.
DD kembali mencabuli PP. Tidak berhenti sampai disitu, DD menyerahkan PP ke Renoldi.
Setali tiga uang, Renoldi juga menyetubuhi PP.

Renoldi lalu menjual PP ke pria hidung belang berinisial RD seharga Rp 300 ribu. Oleh RD, PP dicabuli.
RD kemudian mengembalikan PP ke Renoldi. Kembali Renoldi mencabuli PP dan menyekapnya selama empat hari.
Setelah itu, Renoldi menjual PP ke RD lagi. Selama bersama RD, PP meminta diantarkan ke rumah pamannya.
RD mengantar PP ke tempat pamannya. Mengetahui hal itu, Renoldi mencoba menjemput PP di rumah pamannya.
Kedatangan Renoldi membuat PP ketakutan hingga bersembunyi.
Setelah Renoldi pergi, barulah PP menceritakan kejadian yang dialaminya kepada sang paman.
Mendengar cerita tersebut, sang paman membawa PP melaporkan peristiwa itu Polresta Bandar Lampung.
"Berbekal laporan itulah, kami menangkap Renoldi di rumahnya dan tersangka mengakui sudah mencabuli dan menjual PP seharga Rp 300 ribu," tutur Murbani.
Murbani mengatakan, petugas hingga kini masih memburu para tersangka lain yaitu DD, RD dan satu orang pria hidung belang yang belum diketahui identitasnya.
Menurut Murbani, petugas sempat mencari DD namun yang bersangkutan sudah tidak ada di rumahnya.
"Apabila DD tertangkap baru bisa diketahui siapa orang yang membeli korban dari DD karena yang tahu hanya DD sedangkan korban tidak mengenal pria tersebut," kata alumnus Akademi Kepolisian tahun 1995 ini.