4 Ilmuwan Ternama Ini Buktikan Keberadaan Tuhan dengan Teori Sains, Ada yang Dibuktikan!
Argumen ini dibuat berdasarkan pada premis bahwa tidak akan ada alam semesta jika tidak ada yang menciptakannya....
TRIBUNMANADO.CO.ID- Sains dan agama adalah dua hal yang tidak saling berhubungan.
Meskipun demikian, sejumlah ilmuwan dengan berani melakukan sebuah misi untuk membuktikan keberadaan Tuhan dengan sains.
Mereka percaya, sains bisa selaras dengan keyakinan.
Ada Fisikawan Kurt Godel yang menciptakan persamaan matematis berdasarkan argumen ontologis Santo Anselmus untuk membuktikan keberadaan Tuhan.
Argumen ini dibuat berdasarkan pada premis bahwa tidak akan ada alam semesta jika tidak ada yang menciptakannya.
Dirangkum dari Elitereaders.com (19/4/2018), berikut 5 ilmuwan ternama yang membuat teori sains untuk membuktikan keberadaan Tuhan.
1. Kurt Godel

Menurut teori Godel, tidak mungkin alam semesta ini tidak ada penciptanya.
Ketika Gödel meninggal pada tahun 1978, ia meninggalkan sebuah teori yang berisi prinsip-prinsip logika, ada mahluk yang lebih tinggi di alam semesta.
Rincian matematika dalam bukti ontologis Gödel sangat rumit.
Pada tahun 2013, ahli logika Christopher Benzmuller dan Bruno W. Paleo dari Universitas Teknik di Wina menggunakan komputer (MacBook) untuk membuktikan kebenaran Teori Godel.
Kepada Spigel Online, Bezmuller mengetakan, "argumen Godel benar-benar luar biasa, semua dapat dibuktikan secara otomatis dalam beberapa detik bahkan hanya dengan notebook sederhana."
Nama Godel mungkin tidak terlalu dikenal orang.
Tapi, di kalangan ilmuwan, ia punya reputasi seperti Albert Einstein, yang juga merupakan teman dekatnya.
Lahir tahun 1906 di Wina, Austria, Godel pindah ke Amerika Serikat setelah Perang Dunia II.
2. Teori Fisika Konstan

Ada sebuah teori populer yang mengatakan bahwa alam semesta adalah holograf, maka ada makhluk yang lebih tinggi yang menciptakannya.
Satu penjelasan ilmiah yang mendukung teori ini adalah konstanta fisik.
Konstanta adalah segala sesuatu di alam semesta yang tetap sama, tak pedulu ruang dan waktu.
Contohnya, kecepatan cahaya dan muatan elektron.
3. Teori Panspermia

Beberapa ilmuwan percaya kehidupan di Bumi ini tercipta melalui sebuah mekanisme yang dapat disamakan dengan epidemi (tersebarnya wabah pada suatu populasi).
Para peneliti di Harvard Smithsonian Centre for Astrophysics telah membuat deskripsi matematis untuk menunjukkan bagaimana hal ini bisa terjadi.
Mereka mengatakan, kehidupan bisa saja menyebar dari satu makhluk ke makhluk yang lain, seperti wabah yang menular.
Teori ini disebut juga panspermia, yaitu sebuah proses penyebaran kehidupan di alam semesta yang diyakini hanya bisa dilakukan oleh zat yang sangat cerdas.
4. Teori Crick

Melanjutkan panspermia, ada sebuah teori dari ahli biologi molekuler yang memenangkan hadiah Nobel, Francis Crick.
Crick mengatakan, kehidupan di Bumi bisa muncul melalui panspermia yang terarah, lalu sebuah epidemi yang sengaja diciptakan dan disebarkan (tentu oleh zat yang paling tinggi di alam semesta).
Tahun 2015 lalu, ilmuwan Inggris, Milton Wainwright mengklaim menemukan bukti fisik dari teori Crick.
Temuannya itu berupa bola logam yang terbuat dari titanium dan vanadium yang ditemukan oleh timnya di stratosfer.
Lebar bola ini sangat kecil, sama dengan diameter rambut manusia dan mengandung cairan yang sangat lengket di tengahnya.
(TribunTravel.com/Rizky Tyas)