Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Suami Mabuk di Malam Pertama, Wanita yang Baru Menikah Ini Tidur dengan Pria Lain, Berakhir Tragis!

Dengan lampu mati, wanita yang juga berusia 18 tahun percaya bahwa dia berhubungan intim dengan suami barunya.

Penulis: | Editor:
net
Hubungan intim 

TRIBUNMANADO.CO.ID-Seorang pengantin pria nampaknya 'kecolongan' di malam pertama setelah pernikahannya. 

Hal itu membuat rumah tangga yang baru sata dia mulai menjadi hancur berantakan. 

Kisah ini diawali dengan istrinya yang tidak sadar saat malam pertama setelah pernikahan. 

Dikutip dari Daily Mail, seorang pengantin wanita melakukan hubungan intim pada malam pernikahannya oleh seorang pria berusia 18 tahun yang berpura-pura menjadi suaminya. 

Baca: Wanita Ini Ditusuk Berkali-kali Karena Melawan Saat Dicuri, Terekam Kamera CCTV

Baca: Video Viral, Wanita Berkerudung Ini Tertangkap Kamera CCTV, Diduga Sedang Mencuri!

Baca: HEBOH! Warga Tangkap Tuyul, Berawal dari Kecurigaan Uang Rp 700 Ribu Hilang

Tersangka, Chhoen Chanseng, naik ke tempat tidur dengan korban setelah pengantin pria tertidur pingsan karena mabuk di atas meja di luar kamar pengantin. 

Kejadian nahas itu terjadi di desa Chhkues di provinsi Prey Veng, Kamboja selatan. 

Dengan lampu mati, wanita yang juga berusia 18 tahun percaya bahwa dia berhubungan intim dengan suami barunya. 

Sampai pagi berikutnya korban menemukan bahwa ada pria yang 'berbeda' yang tidur dengannya dan dia langsung menjerit. 

Keluarganya berlari menolongnya setelah dia menjerit minta tolong. 

Setelah kejadian itu keluarga mempelai pria tidak terima. 

Keluarga mempelai pria sekarang menginginkan pernikahan pasangan tersebut dibatalkan, meski baru saja melaksanakan pernikahan pada hari sebelumnya. 

Wakil kepala polisi provinsi Prey Veng Pov Chivy mengatakan, "Menurut laporan interogasi, tersangka mengaku telah lama mencintai sang wanita, namun keluarganya miskin dan dia tidak berani melamar." 

Pada hari pernikahan korban, tersangka terus menatap pasangan pengantin baru itu hampir setiap menit karena rumahnya ada di sebelah rumah pengantin wanita. 

Kepala Polisi Kanh Chriech distrik Sao Chantha mengatakan bahwa tersangka tersebut pertama kali mengaku telah berhubungan intim dengan pengantin wanita sebanyak tiga kali. 

Namun kemudian mengubah ceritanya dan mengatakannya baru sekali. 

Chantha menegaskan, "Tersangka tertangkap di kamar pengantin wanita, dan dia telanjang." 

Menurut polisi, tersangka mengaku "berencana memperkosanya lagi," tapi dia tertidur. 

Tersangka Chhoen Chanseng.
Tersangka Chhoen Chanseng. ()

Keluarga mempelai pria terkejut dengan keadaan tersebut dan sekarang mengatakan bahwa mereka ingin pernikahan itu dibatalkan. 

Dia mengatakan bahwa mereka juga ingin mas kawin senilai Rp19 juta dikembalikan 

Media lokal melaporkan bahwa surat perintah penangkapan Chanseng menunjukkan bahwa dia telah dikenai kasus pemerkosaan dengan menggunakan Pasal 239 KUHP Kamboja. 

Tersangka menghadapi lima sampai 10 tahun penjara jika memang terbukti bersalah. 

Rela Istri Ditiduri

Pernikahan adala soal kejujuran, soal kasih sayang dan saling menjaga. 

Saling terbuka menjadi kekuatan hubungan yang tahan lama, lantaran sekali saja berbohon akan diikuti dengan kebohongan selanjutnya. 

Seperti kisah nyata dari Elite Reader berikut ini. 

Saya dan istri saling kenal di kantor, ia adalah seorang gadis kota yang memiliki pemikiran yang terbuka, dan saya begitu tertarik dengan wanita sepertinya.

Cantik, menarik dan penuh dengan rasa humor yang tinggi, gak perlu waktu lama sampai aku benar-benar terpikat olehnya.

Saat rekan kantorku mengetahui bahwa saya sedang berusaha PDKT dengannya, mereka memberitahukan kepadaku tentang latar belakang mantan pacar istriku.

Tapi saya tidak mendengarkan mereka dan saya juga tidak peduli dengan masa lalunya.

Pikirku, hal yang sudah berlalu, biarlah berlalu, tidak perlu diungkit atau bahkan dibesar-besarkan lagi.

Tidak lama kemudian, akhirnya saya mengungkapkan perasaan padanya, memintanya untuk menjadi pacar saya.

Di luar dugaan saya, ia bahkan begitu cepat langsung menyetujuinya. Mungkin inilah yang dinamakan takdir.

Perjalanan cinta kami terjalin begitu cepat, bahkan kalah dengan perusahaan yang sedang berkembang.

Orang tuanya terus menerus mendesak supaya kami cepat menikah.

Sebenarnya saya pun tidak begitu buru-buru ingin menikah, namun karena pihak wanita ingin supaya kami cepat-cepat melangsungkan pernikahan, ya saya hanya bisa mengiyakan permintaan mereka.

Bahkan pihak wanita hanya meminta uang 23 juta sebagai uang lamaran.

Hal ini benar-benar mengagetkan pihak keluarga saya.

Biasanya untuk melamar gadis kota, diperlukan dana lebih banyak dari itu.

Setelah menikah, kami masih bekerja di perusahaan yang sama, setiap harinya berangkat dan pulang kerja bareng-bareng.

Makan bareng, bersih-bersih rumah, yang mana saya merasa bahwa kehidupan pernikahan benar-benar tidaklah semudah yang kita bayangkan.

Setelah selesai kerja, kami pun pulang ke rumah dengan keadaan fisik yang sudah begitu lelah.

Kami pun tertidur begitu saja. Tapi ayah dan ibu saya tidak setuju, mereka meminta kami untuk memberikan cucu bagi mereka.

Akhirnya untuk memenuhi permintaan orang tua, kami pun berusaha.

Namun gak disangka, setelah mencoba selama 1 tahun, tapi istri saya tetap saja masih belum hamil.

Sedangkan ayah dan ibu semakin mendesak kami. Akhirnya kami pun pergi bertanya ke sana-sini, tapi tidak ada gunanya.

Akhirnya kami pergi ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan.

Saat itu baru diketahui bahwa ternyata saya yang tidak bisa memberikan anak untuk istri saya.

Saya merasa begitu bersalah pada istri saya, tidak bisa memberikannya buah dari hasil cinta kami.

Ayah dan ibu juga begitu kecewa dan berkata, "Kelanjutan keturunan di keluarga kita akhirnya berhenti di sini."

Saya berusaha untuk menghibur ayah dan ibu dengan berkata,

"Tidak apa, kita kan bisa mengadopsi anak. Asalkan ia anak yang baik dan patuh, maka ia bisa menjadi penerus keturunan keluarga ini." Akhirnya ayah dan ibu pun perlahan menerima kenyataan ini.

Akhirnya saya meminta maaf pada istri saya, berharap kalau dia bisa mengerti keadaan saya, dan kami pun memutuskan untuk mengadopsi seorang anak.

Istriku begitu cepat menyetujui ide ini dan meminta agar hal ini biarlah ayah dan ibunya yang mengurusinya.

Saya pun mengangguk mengiyakan permintaannya itu.

Tak berapa lama, langsung ada kabar tentang adopsi yang hendak kami lakukan.

Ibu mertua mengatakan bahwa ada seorang anak laki-laki dari kerabat mereka yang berusia 1 tahun yang ingin diberikan bagi mereka untuk diadopsi.

Saya merasa, ini sangat baik karena kami kenal siapa orang tua mereka.

Jadi, mertua saya langsung membawa pulang anak itu ke rumah.

Orang tua saya begitu menyukai anak itu.

Mereka begitu semangat menjaga dan merawat anak itu. Dan anak kami pun hari demi hari tumbuh menjadi seorang anak yang sehat.

Setelah 2 tahun berlalu, para tetangga mulai berkomentar,

"Kenapa anak yang diadopsi ini tumbuh begitu mirip dengan istrimu?" Awalnya saya jelaskan pada mereka bahwa ini mungkin karena anak ini masih memiliki hubungan darah dengan pihak istri saya.

Namun hari demi hari berlalu, saya pun menyadari bahwa anak ini begitu mirip dengan istri saya, hingga akhirnya timbullah kecurigaan

Akhirnya saya diam-diam mengambil rambut istri dan anak saya ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA.

Saat ahsilnya keluar, laporan yang ada di depan mata saya benar-benar membuat saya kaget tak mampu berkata-kata.

Ternyata anak ini benar adalah anak istri saya. Saya langsung lemas seketika di atas lantai, begitu berat bagi saya untuk menerima kenyataan ini.

Saya membawa laporan itu pulang ke rumah dan mencari istri saya.

Saat melihat itu, istri saya begitu gugup dan akhirnya berusaha menjawab pertanyaan saya.

 Ia mengatakan bahwa anak ini adalah anak hasil hubungannya dengan pacar lamanya.

Pacar lamanya meninggalkan dirinya dan anaknya saat itu, dan menyebabkan ayah dan ibunya begitu tertekan dan akhirnya berusaha untuk menikahkan anak perempuannya sesegera mungkin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved