Sinyal Gerindra dan PKS: Gatot Jadi Lawan Jokowi?, Begini Pengakuan Prabowo
Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo santer disebut dalam bursa
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA — Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo santer disebut dalam bursa calon presiden dan calon wakil presiden jelang Pilpres 2019.
Muncul spekulasi Gatot bakal diduelkan dengan petahana Joko Widodo (Jokowi) pada pilpres 2019.
Hasil survei nasional Poltracking Indonesia, misalnya, menyatakan bahwa publik menilai Gatot sebagai figur yang paling tepat mendampingi Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019.
JANGAN LEWATKAN: Ketua Umum GP Ansor Digadang Jadi Cawapres Dampingi Jokowi Bersama 11 Nama Lainnya
Pada simulasi tujuh kandidat calon wakil presiden untuk Jokowi, Gatot menempati posisi teratas dengan elektabilitas 16,4 persen.
Sebelum memasuki masa pensiun, nama Gatot masuk radar Partai Gerindra dan menjadi salah satu calon kuat pendamping Prabowo Subianto.
Secara tak langsung Gatot menyiratkan dirinya akan berkiprah di kancah politik. Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, ia menyatakan telah memiliki hak dipilih.
Mantan Kepala Staf TNI AD itu juga mengaku pernah bertemu Prabowo dan ditawari bergabung dengan Gerindra.

Namun, permintaan itu ditolak karena ia masih aktif sebagai prajurit TNI.
Setelah pensiun, langkah Gatot menuju dunia politik semakin terbuka.
Partai oposisi pemerintah, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memberi sinyal positif untuk Gatot.
Gerindra terbuka
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan bahwa partainya bersikap terbuka jika Gatot ingin mengajukan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

"Iya pokoknya kalau sudah purnatugas itu sangat terbuka. Untuk kader dan sebagainya, saya kira welcome (terbuka) saja," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Menurut Fadli, meski belum menyatakan kesediaan untuk bergabung, Partai Gerindra tidak menutup kemungkinan menerima Gatot jika sejalan dengan cita-cita perjuangan partai.
"Kalau dalam masa purnatugas ini ada satu keinginan dan sebagainya, itu tergantung beliau.
Nah, kalau dari Partai Gerindra, kan, jelas, siapa pun yang mau bergabung dan sejalan dengan platform perjuangan Gerindra, pasti welcome, termasuk Pak Gatot," kata Fadli.
Namun, Fadli belum bisa memastikan apakah posisi calon wakil presiden pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan diisi Gatot.
Ia mengatakan, saat ini Partai Gerindra belum memutuskan siapa figur yang akan menjadi cawapres Prabowo.
JANGAN LEWATKAN: Fadli Zon: Calon Presiden Gerindra 100 Persen Prabowo, Tinggal Cawapres Tunggu Koalisi, Nurmantyo?
Selain itu, nama-nama kandidat yang muncul juga masih harus didiskusikan dengan partai calon koalisi, seperti PKS.
"Pasti mempertimbangkan segala faktor, termasuk elektabilitas, kapabilitas, kapasitas, dan lain-lain," kata Fadli.
"Kalau untuk 'tiket', ya, tergantung koalisi karena untuk menjadi cawapres itu cuma satu orang.
Makanya nanti kami akan dudukkan bersama mereka (partai koalisi) mengenai pasangannya, formasinya seperti apa. Jadi, ruang itu masih terbuka," ucap Wakil Ketua DPR itu.

PKS siap
Secara terpisah, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai, Gatot merupakan sosok yang potensial diusung sebagai bakal capres atau cawapres pada Pilpres 2019.
Ia mengatakan, tugas Gatot saat ini adalah mencari kendaraan politik jika ingin maju pada Pilpres 2019.
Sebab, Gatot belum memiliki partai sebagai kendaraan politik yang akan membawanya ke panggung pesta demokrasi.
"Pak Gatot pemimpin nasional. Tinggal tugasnya Pak Gatot sekarang safari politik ke partai-partai, ormas, dan elemen masyarakat, sampaikan visi-misinya.
Jadi, beliau 'laku dijual' dan punya kendaraan," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Menurut Mardani, sebagai tokoh nasional, Gatot dipertimbangkan oleh PKS sebagai calon presiden atau wakil presiden. Namun, ia mengatakan belum ada pembicaraan spesifik terkait pencalonan Gatot di internal PKS.
Apalagi, lanjut Mardani, Pemilu 2019 merupakan pemilu serentak, di mana pemilu presiden dan legislatif digelar pada waktu yang sama.
Dengan demikian, hanya partai yang mengusung kadernya sebagai calon presiden atau wakil presiden yang bisa mendongkrak elektabilitas.
Soal kemungkinan Gatot akan menjadi kader PKS, Mardani mengatakan, partainya memberikan kesempatan untuk itu.
"Kalau kami, mah, kalau dia (Gatot) jadi kader, (kami) siap," kata Mardani.
PAN Sambut Baik Masuknya Nama Gatot Nurmantyo di Bursa Capres-Cawapres

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Taufik Kurniawan menyambut baik munculnya nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dalam bursa calon presiden dan wakil presiden.
Taufik mengatakan, setelah pensiun dari TNI, Gatot memiliki hak untuk memilih dan dipilih.
"Semakin banyak capres, makin banyak cawapres itu menunjukkan kader-kader dan generasi pemimpin masa depan semakin bagus, substansinya gitu," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Saat ditanya apakah Gatot masuk dalam radar PAN untuk diusung sebagai calon presiden atau wakil presiden, ia belum bisa memastikan.
PAN baru akan memutuskan hal tersebut pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan digelar dalam waktu dekat.
Sebagai mantan Panglima TNI, kata Taufik, Gatot pernah berkomunikasi dengan kader PAN di DPR.
Komunikasi PAN dengan Gatot telah terjalin secara informal.
"Secara informal kan Pak Gatot mantan Panglima TNI dan pasti paling tidak anggota PAN misalnya di Komisi I dan saya juga komunikasi. Ya kami tinggal menunggu ada yang formal dan informal. Informal udah tapi formal tinggal dilakukan oleh DPP," lanjut Taufik.
Gatot memasuki masa pensiun pada Sabtu (31/3/2018). Ia menyatakan, meski telah pensiun dari TNI, ia akan tetap mengabdi kepada negara di bidang yang lain.
Saat ini, sebagai purnawirawan, Gatot memiliki kesempatan yang sama dengan warga sipil lainnya.
Karena itu, ia menyatakan banyak bidang pengabdian baginya selepas pensiun yang bisa dikerjakan.
"Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil dan warga negara RI lainnya, termasuk untuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang,” kata Gatot melalui keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018).
Prabowo Benarkan Telah Bertemu Gatot
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membenarkan bila dirinya telah bertemu mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Namun, ia tak menjawab saat ditanya apakah pertemuannya membahas pencalonan gatot sebagai calon presiden atau wakil presiden, Prabowo tak menjawab.
Ia mengatakan Gatot bertemu dengannya lantaran menganggapnya senior di TNI.
"Karena dia junior saya, sering ketemu, saya enggak ada masalah," kata Prabowo saar ditemui di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (1/4/2018).
Saat ditanya prospek Gatot di kancah politik lantaran kini sudah pensiun, Prabowo justru mengaku tak mengetahui mantan Panglima TNI itu kini telah pensiun.
"Saya enggak tahu persis kapan dia (Gatot) pensiun ya, mungkin bulan-bulan ini, minggu ini," lanjut Prabowo.
Gatot sebelumnya membenarkan dirinya pernah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra selepas tak lagi menjabat sebagai pimpinan tertinggi di TNI.
Hal itu mengonfirmasi pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyatakan bahwa Prabowo pernah bertemu Gatot, saat bursa calon presiden dari Partai Gerindra dan calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo tengah ramai dibicarakan.
Gatot bahkan mengaku sempat diajak bergabung ke Partai Gerindra oleh Prabowo.
Namun, ia menyatakan belum bisa menjawab hal itu karena saat itu masih berstatus sebagai prajurit TNI.
"Beliau menyampaikan, 'Kalau nanti mau bergabung saya terbuka'. Saya bilang, 'Pak, saya belum bicara masalah itu, karena Bapak sama dengan saya'." kata Gatot mengulang pembicaraannya dengan Prabowo.
"Apabila saya jadi Bapak, dan Bapak jadi saya, ditanya, sebagai seorang negarawan dan patriot, pasti Bapak jawabannya sama dengan jawaban saya kalau Bapak yang ditanya.
Pak Prabowo lantas bilang, 'Iya ya, enggak boleh berpolitik praktis ya'," ucap Gatot menirukan respons Prabowo. *
Artiekel ini telah dimuat di kompas.com dengan judul: Sinyal Gerindra dan PKS untuk Gatot Nurmantyo Menuju Pilpres 2019...