Panitia Sangat Hati-Hati Bebaskan Lahan Ring Road III
Proyek Ring Road III masih menjadi persoalan perihal pembebasan lahan yang mengancam keberlangsungan infrastruktur pemerintah
Penulis: Ryo_Noor | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pembebasan lahan masih menjadi persoalan yang mengancam keberlangsungan proyek infrastruktur pemerintah.
Ring Road III (RRIII) merupakan satu di antaranya.
Amir Liputo, Wakil Ketua Komisi III mengungkapkan, pembebasan lahan tidak seperti dulu lagi.
Panitia Pembebasan lahan sangat hati hati. "Banyak setelah proyek jadi persoalan," kata dia.
Selain itu paling menghambat status lahan, ada beberapa bidang lahan karena masih sengketa dan saling gugat sehingga tak bisa dibayarkan.
Pembebasan lahan sekarang ini tanggungjawab tim apraisal yang menentukan harga.
Tak bisa orang lain masuk mencampuri keputusan tim apraisal.
Ini juga menjadi satu penghambat karena kehati-hatian.
"Harus hati hati jangam nanti memakan korban proyek selesai panitia jadi persoalan hukum," kata dia.
Namun harusnya itu bukan jadi penghambat, DPRD Sulut khususnya komisi III mendorong agar pembebasan lahan segera dituntaskan agar proyek sudah bisa dikerjakan
Edison Masengi Anggota Komisi III mengungkapkan, pembebasan lahan di Ring Road III setahunya sudah 90 persen.
Hal itu sesuai laporan pemerintah provinsi Sulut.
Pembebasan lahan bahkan sudah dilakukan sejak tahun lalu untuk ruas tahap pertama Kalaaey-Sea. Selanjutnya Sea-Winangun
"Saya rasa tidak ada masalah, lancar -lancar masyarakat mendukung, beda dengan jalan tol," kata dia.
Tunggu kontruksi saja sampai akhir tahun ini rias tahap pertama Kalasey-Sea akan selesai.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/manado_20180403_085755.jpg)