Kabar Baru Mantan Agen Ganda Rusia Diracuni: Kondisi Yulia Mulai Stabil
Yulia Skripal, putri dari mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, yang diyakini terpapar racun saraf di Salisbury.
TRIBUNMANADO.CO.ID, SALISBURY - Yulia Skripal, putri dari mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, yang diyakini terpapar racun saraf di Salisbury, Inggris pada awal Maret lalu dikabarkan mulai pulih.
Perempuan berusia 33 tahun itu dikabarkan telah meninggalkan ruang perawatan khusus pada Kamis (29/3/2018) setelah kondisi kesehatannya membaik.
"Kondisi kesehatannya (Yulia) meningkat pesat dan tidak lagi berada dalam kondisi kritis. Kondisinya kini telah stabil," kata dewan rumah sakit Distrik Salisbury dalam pernyataanya.
Sedangkan terkait kondisi mantan agen Rusia, Sergei Skripal, ditambahkan pihak rumah sakit, masih kritis meski tetap stabil.

"Kami senang bisa melaporkan peningkatan kondisi Yulia Skripal. Dia menunjukkan reaksi yang baik terhadap pengobatan tetapi masih terus menerima perawatan klinis dari ahli selama 24 jam sehari," kata Christine Blanshard, Direktur Medis Rumah Sakit Distrik Salisbury, dilansir AFP.
Kasus mantan agen ganda Rusia yang diduga terpapar racun saraf Novichok ini telah menimbulkan kekacauan di Inggris dan negara-negara Eropa. Mereka menuduh adanya keterlibatan pemerintah Rusia dan mengusir para diplomatnya.
Perkembangan terbaru yang dilakukan tim penyidik menemukan adanya konsentrasi tinggi dari racun saraf di depan pintu rumah Skripal. Memunculkan dugaan serangan terhadap mantan agen tersebut dilakukan di depan rumahnya.
"Pada titik ini dalam penyelidikan kami, kami yakin Skripal dan putrinya pertama kali terpapar racun saraf di depan pintu rumah mereka," tulis pernyataan Kepolisian Metropolitan.
"Para tetangga Skripal akan menyaksikan petugas melakukan penyisiran sebagai bagian penyelidikan, tapi saya ingin menekankan kepada mereka, risiko (racun) tetap rendah," tambah pernyataan itu.
Sekitar 250 penyidik anti-terorisme diterjunkan untuk penyelidikan. Lebih dari 5.000 jam rekaman CCTV sedang diperiksa dan lebih dari 1.350 barang bukti sedang diteliti.
Sekitar 500 saksi juga telah diidentifikasi dan ratusan kesaksian dicatat.
Terpapar racun di rumahnya
Penyelidikan kasus upaya pembunuhan mantan agen ganda Rusia di Inggris, yang berbuntut pada gelombang pengusiran diplomat Rusia, kini memasuki babak baru.
Dilansir dari Sky News, Kamis (29/3/2018), Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, diyakini terkena paparan racun saraf, novichok, di rumahnya.
Ahli telah mengidentifikasi penemuan konsentrasi tinggi dari racun saraf di depan pintu rumah Skripal.
Penyidik akan terus memfokuskan penyelidikan mereka di sekitar rumah Skripal, di Salisbury, selama beberapa pekan hingga beberapa bulan secara terus menerus.

Kepolisian Metropolitan menyatakan, petugas dikerahkan untuk melakukan pencarian, yang menjadi bagian dari penyelidikan dan tindakan pencegahan.
"Pada titik ini dalam penyelidikan kami, kami yakin Skripal dan putrinya pertama kali terpapar racun saraf di depan pintu rumah mereka," tulisnya dalam pernyataan.
"Para tetangga Skripal akan menyaksikan petugas melakukan penyisiran sebagai bagian penyelidikan, tapi saya ingin menekankan kepada mereka, risiko (racun) tetap rendah," tambahnya.
Sekitar 250 penyidik anti-terorisme diterjunkan untuk penyelidikan. Lebih dari 5.000 jam rekaman CCTV sedang diperiksa dan lebih dari 1.350 barang bukti sedang diteliti.
Sekitar 500 saksi juga telah diidentifikasi dan ratusan kesaksian dicatat.
Sergei dan Yulia diracuni pada 4 Maret lalu. Polisi Inggris meyakini, keduanya terpapar racun saraf kelas militer. Kini, mereka menjalani perawatan di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Keduanya ditemukan terjatuh dari bangku di sebuah kompleks perbelanjaan di Salisbury, Inggris. Menurut keterangan polisi, mereka tidak memiliki luka yang terlihat oleh mata.
Rusia tantang Inggris
Inggris mengklaim Rusia terlibat dalam upaya pembunuhan mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, dengan menggunakan racun saraf.
Hal tersebut justru mengundang keyakinan Rusia bahwa agen mata-mata Inggris berada di balik semua itu.
Kementerian luar negeri Rusia, pada Rabu (28/3/2018), meminta Inggris membuktikan mata-mata Inggris tidak meracuni Skripal, di Salisbury, Inggris, pada 4 Maret lalu.

"Analisis atas semua keadaan ini.., membuat kami berpikir tentang kemungkinan keterlibatan dinas intelijen Inggris dalam insiden peracunan," tulis kementerian luar negeri Rusia.
"Jika bukti yang menyakinkan untuk membantah itu tidak disampaikan kepada pihak Rusia, kami akan mempertimbang bahwa kami berurusan dengan percobaan yang mempengaruhi kehidupan warga negara kami sebagai akibat provokasi politik besar-besaran," lanjutnya.
Insiden tersebut juga telah menimbulkan kekhawatiran terkait Inggris yang tidak dapat menjamin keamanan warga Rusia di wilayahnya.
JANGAN LEWATKAN: Investigasi Terbaru: Mantan Agen Ganda Rusia Terpapar Novichok di Rumahnya
Sejauh ini, da 27 negara di seluruh dunia yang mengumumkan akan mengusir agen intelijen Rusia.
Setidaknya telah ada 151 diplomat Rusia yang harus segera meninggalkan negara tempanya bertugas dan kembali ke Moskwa, menjadikan gelombang pengusiran kali ini sebagai yang terbesar dialami negara itu sejak era Perang Dingin.
Setelah Amerika Serikat, Kanada, Ukraina, Norwegia, Albania dan 16 negara anggota Uni Eropa yang telah mengumumkan pengusiran terhadap diplomat Rusia.
Kemudian Australia, Belgia, Irlandia, Moldova dan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melakukan hal serupa.
Dalam penyelidikan kasus upaya pembunuhan mantan agen ganda Rusia di Inggris, yang berbuntut pada gelombang pengusiran diplomat Rusia, kini memasuki babak baru.
Skripal diyakini terkena paparan racun saraf, novichok, di rumahnya. Ahli telah mengidentifikasi penemuan konsentrasi tinggi dari racun saraf di depan pintu rumah Skripal.
"Pada titik ini dalam penyelidikan kami, kami yakin Skripal dan putrinya pertama kali terpapar racun saraf di depan pintu rumah mereka," tulisnya dalam pernyataan.
Seperti diketahui, Sergei dan Yulia diracuni pada 4 Maret lalu. Polisi Inggris meyakini, keduanya terpapar racun saraf kelas militer. Kini, mereka menjalani perawatan di rumah sakit dalam kondisi kritis.
Keduanya ditemukan terjatuh dari bangku di sebuah kompleks perbelanjaan di Salisbury, Inggris. Menurut keterangan polisi, mereka tidak memiliki luka yang terlihat oleh mata. *
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kondisi Putri Mantan Agen Ganda Rusia yang Diracun Mulai Stabil"