Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Benny Tungka Meninggal Dunia

Kisah Imanuel Tular, Gelar S2-nya Turut Dibiayai Benny Tungka

Saat masih Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, setiap kali Benny datang ke Jakarta, Im sering ketemu untuk minta bimbingan dan nasehat.

Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
ISTIMEWA
Benny Tungka dan Imanuel Tular 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Meninggalnya Benny Tungka meninggalkan kesan mendalam bagi orang yang dekat dengannya.

Begitu juga dengan Imanuel Tular, kader Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

"Sebagai Kader PMKRI saya kenal beliau banyak berbuat kebaikan saat saya jadi Ketua PMKRI di Bitung, Ketua Komda Sulut PMKRI. Bahkan beliau banyak membantu banyak hal kepada saya secara pribadi bukan hanya organisasi," kata Im, panggilan akrabnya, Minggu (25/3/2018).

Im mengaku, Benny ikut membiayai Studi S2 ku di Studi Parlemen Fisip UI.

Im mengatakan, bagi Benny ia dianggap sebagai anak angkatnya.

Saat masih Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, setiap kali Benny datang ke Jakarta, Im sering ketemu untuk minta bimbingan dan nasehat.

"Bahkan sempat diizinkan tidur nginap di apartemennya saat Jakarta banjir atau saat saya sakit," ujarnya.

Sangat berkesan bagi Im, ketika Benny memintanya menggunakan kostum Toga Wisuda S2 untuk foto bersama di kantor Benny di Megamall.

"Karena Beliau ingin merasakan kebahagiaan saat saya mendapatkan gelar Magister Ilmu Politik UI. Sambil memberikan tanda salib di dahiku, ia tersenyum bahagia," ujarnya. 

Ia mengatakan Benny turut mendukungnya saat ikut calon DPD RI di tahun 2014 lalu meski belum terpilih.

Benny bahkan tetap menguatkannya untuk aktivitas pekerjaan Im di DPR sebagai staf ahli.

"Nasehatnya adalah jaga kepercayaannya padaku dan tetap mencari pembimbing yang bisa mendampingi pengembangan potensi karena dirinya di Manado sementara saya di Jakarta. Itulah nasehat yang saya lakukan," ujarnya.

Benny, katanya, memahami keterbatasannya dan juga potensinya.

Im berharap bisa hadir di rumah duka untuk melayat sambil berterima kasih dan meminta maaf. 

"Terutama mendoakan beliau di samping jenazahnya. Meski ia sudah meninggal," katanya.(Tribun Manado/David Manewus)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved