Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pelajar Lulusan IPA di Bawah Tahun 2010 Tidak Kenal Katsuko Saruhashi

Ternyata, pelajar jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lulusan di bawah tahun 2010 tidak mengenal Katsuko Saruhashi.

Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/DAVID MANEWUS
Stive, alumnus SMA 3 Manado tahun 2003. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ternyata, pelajar jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lulusan di bawah tahun 2010 tidak mengenal Katsuko Saruhashi.

Misalnya Stive, alumnus SMA 3 Manado tahun 2003 mengaku tidak mengenal ilmuwan yang satu ini.

"Tidak kenal. Belum pernah diajarkan," katanya, Jumat (23/3/2018).

Yeni Kembuan, alumnus IPA SMA Negeri 3 Kotamobagu tahun 1995 juga tidak mengenalnya.

Ia juga tidak pernah diajarkan.

Dilansir dari Tribunews, Katsuko Saruhashi pada Kamis tanggal 22 Maret 2018, tampil di Google Doodle.

Sosoknya dipandang begitu spesial di mata warga dunia karena menjadi satu di antara tokoh wanita di dunia dalam bidang ilmu bumi terutama bidang geochemist.

Baca: Katsuko Saruhashi - Ilmuan Inspirator yang Suka Melamun di Kelas Hingga Raih Banyak Penghargaan

Baca: Mengenal Sosok Katsuko Saruhashi Ilmuan Perempuan yang Nongol di Google Doodle Hari ini

Baca: Sosok Katsuko Saruhashi yang jadi Google Doodle, Ilmuwan Wanita Hebat yang Suka Melamun di Kelas

Ia satu di antara tokoh ilmuan wanita yang mencoba mendobrak kerangka sains dan teknologi yang sebelumnya selalu didominasi oleh kaum pria.

Saat SD, ia suka melamun.

Ia sering bertanya mengapa hujan turun.

Pertanyaan yang cukup simple itu pun membawanya menjadi wanita pertama yang mendapatkan gelar doktor dalam bidang kimia dari Universitas Tokyo pada tahun 1957.

Dia adalah orang pertama yang secara akurat mengukur konsentrasi asam karbonat dalam air berdasarkan suhu, Tingkat pH, dan klorinitas.

Penelitannya ini pun menghasilkan rumusan klasifikasi 'Tabel Saruhashi' yang terbukti sebagai metodologi yang sangat berharga bagi para ahli kelautan di seluruh dunia hingga sekarang.

Dia juga mengembangkan teknik untuk melacak perjalanan kejatuhan radioaktif yang melintasi samudera.(Tribunmanado.co.id/David Manewus)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved