Sidang Majelis Sinode
Kesibukan Olly Dondokambey Urus Pemerintahan, Partai dan Pelayanan Gereja
Di tengah kesibukannya menjabat Gubernur Sulut, Olly Dondokambey meluangkan waktu penuh untuk memimpin Sidang Majelis Sinode (SMS) ke-79 GMIM.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Di tengah kesibukannya menjabat Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey meluangkan waktu penuh untuk memimpin Sidang Majelis Sinode (SMS) ke-79 GMIM.
Olly memang super sibuk.
Ia harus pintar membagi waktu.
3 peran penting sekaligus harus ia lakoni hampir bersamaan.
Sebagai Gubernur Sulut hari-harinya dihabiskan dengan agenda pemerintahan.
Belum lagi posisinya yang sentral di PDIP, sebagai Bendahara Umum Partai, sekaligus Ketua DPD Sulut.
Ia berkewajiban melakoni peran menghadapi agenda politik Pilkada 2018, enam di antaranya ada di Sulut.
Namun lakon penting tersebut harus ia tanggalkan sementara waktu demi pelayanannya terhadap kepada Sang Khalik dan Jemaat GMIM.
GMIM mempercayakan Olly memimpin langsung pemilihan Badan Pekerja Majelis Sinode.
Jadwal Sang Gubernur memang padat.
Usai membuka SMS ke 79 GMIM bersama Wapres RI Jusuf Kalla, Senin (19/3/2018), keesokan harinya Olly harus bertolak ke Jakarta.
Ia menyempatkan diri menghadiri pelantikan Urut Adianto sebagai Wakil Ketua DPR RI dari PDIP.
Harusnya ada agenda penting yang harus dihadirinya di Jakarta, tapi Olly langsung bertolak pulang ke Manado, karena akan memimpin SMS.
Rabu pagi Sang Gubernur baru turun dari pesawat harus langsung berjibaku padatnya kegiatan SMS ke 79.
15 jam lamanya Olly memimpin sidang pada hari pertama menelurkan pemimpin baru GMIM, Pdt Hein Arina, Ketua BPMS GMIM terpilih.
Sidang hari pertama akhirnya berhenti pukul 02:00 Dini hari.
Sidang kali ini memang berbeda dari sebelumnya, Panitia menggunakan e-voting untuk mempersingkat waktu pemilihan, meski ada kendala e-voting berperan penting dalam suksesnya pemilihan.
Olly memimpin penuh aspiratif, serius tapi santai dan penuh kekeluargaan.
Suasana kekeluargaan yang terlihat mana kala Olly membagikan cokelat bagi para peserta .
Peserta pemilihan pun antusias menerima coklat dari orang nomor satu di bumi nyiur melambai itu.
Sang Gubernur memang memperhatikan para peserta SMS, sampai-sampai harus meninjau makanan yang disajikan
SMS memang menguras waktu dan tenaga, tapi Olly tak pernah mengeluh. Apalagi harus menghabiskan waktu hingga dini hari, ia malah santai
"Kalau saya lebih malam lebih bagus," ujar Olly bercanda.
Lebih dari itu, ia percaya peran ini merupakan bentuk pelayanannya sebagai orang percaya.
"Terimakasih karena telah mempercayakan saya jadi ketua panitia pemilihan," kata Olly.
E Voting
Ada berbeda dari tahun-tahun pemilihan ketua BPMS sebelumnya.
Pada SMS ke 79 ini, merupakan kali pertama pemilihan dilakukan dengan alat elektronik voting atau e voting.
Pertaruhan Olly menyukseskan metode baru ini, tak sekadar alat untuk memilih, e voting akan dijadikan role model pemilihan pemimpin gereja, terlebih untuk pemilihan umum.
Olly kerap memastikan kelancaran proses pemilihan.
Sesekali beranjak dari tempat duduknya untuk melakukan pengecekan langsung perangkat elektronik yang digunakan dalam pemilihan termasuk kesiapan pembatas jalur yang dilalui peserta menuju bilik suara.
Sebanyak 1744 peserta pemilihan yang berasal dari 937 jemaat dan 126 wilayah pelayanan GMIM berhak menggunakan hak suaranya.
Mereka terdiri dari Utusan Jemaat, Utusan Wilayah dan BPMS GMIM.
Para peserta harus memilih dari bilik di mana terdapat tablet dan printer.
peserta menekan tombol 'mulai' yang ada di halaman awal aplikasi e-voting yang tersedia di tablet.
Setelah itu, peserta memindai QR code yang terdapat di kartu pemilihnya untuk masuk ke halaman berikutnya yang memuat daftar kandidat.
Di dalam bilik suara, peserta menekan nama kandidat tertentu untuk menentukan pilihannya.
Berdasarkan tata tertib pemilihan e voting, setelah peserta menekan tombol 'Ya' atas pilihannya maka secara otomatis peserta akan keluar dari aplikasi dan printer akan mencetak kertas suara yang berisi nama kandidat yang dipilihnya.
Demikian proses yang harus dijalani dalam pemilihan e voting
Peserta kemudian mengambil kertas suara dan memasukkannya ke dalam kotak suara.
Namun proses itu bukan tanpa kendala, panitia menemui masalah teknis pada alat tersebut.
Masalah itu menghambat pemilihan sehingga sidang harus diskors sembari menanti penyelesaian masalah teknis.
Saat skors dibuka sidang kembali dilanjutkan.
Tiba saatnya penghitungan suara Ketua BPMS GMIM.
Gubernur Olly menggunakan kode akses yang dimilikinya untuk membuka database hasil pemilihan.
Tak butuh waktu lama, hasil dinanti langsung keluar.
Hasilnya Pdt Hein Arina meraih 1110 suara terpilih menjadi Ketua Sinode GMIM. Perolehan suara Pdt.
Pdt Hendry Runtuwene berada di urutan kedua dengan meraih 466 suara.
Sedangkan posisi ketiga diraih Pdt Petra Rembang dengan pencapaian 96 suara.
Sidang pun akan kembali berlanjut karena setelah pemilihan BPMS, ada pemilihan Majelis Pertimbangan Sinode (MPS) dan Badan Pengawas Perbendaharaan Sinode (BPPS). (Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)