Pilrek Unsrat 2018
Tunggu Surat Menristekdikti, Semua Calon Rektor Unsrat Miliki Peluang Sama
Pemilihan rektor (Pilrek) Unsrat 2018 masih menanti surat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemilihan rektor (Pilrek) Unsrat 2018 masih menanti surat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)
Kendati demikian, tujuh calon rektor Unsrat yang ditetapkan Senat Unsrat harus siap bertarung.
Sebab pertarungan hanya tertunda, bukan dibatalkan.
Mereka yang bakalan turun gelanggang adalah Rektor Unsrat saat ini Prof Ellen Joan Kumaat DEA, Prof Dody Sumajouw PhD, Prof Telly Sumbu MH, Dr Flora Pricilla Kalalo MH, Prof Adrian Umboh SpA (K), Dr Judy Obet Waani MT serta Prof Jefrey Ignatius Kindangen,
Satu calon lainnya yakni Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Grace Kandou sudah dinyatakan gugur oleh Senat karena plagiat namun masih berpeluang karena kasusnya sementara ditinjau Kemenristekdikti.
Dilihat dari latar belakangnya, semua calon punya peluang.
Berstatus petahana, Ellen Kumaat jelas punya keunggulan.
Ia punya jejaring di Senat, yang amat menentukan dalam pilrek.
Unsrat di tangan Ellen juga giat berbenah, hal yang nantinya bisa jadi pertimbangan khusus.
Ellen di Unsrat pernah menjabat Ketua Program Studi S-2 Teknik Sipil Program Pascasarjana Unsrat Tahun 2002-2007, Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Tahun 2002-2006, dan Dekan Fakultas Teknik Unsrat Tahun 2006-2010.
Calon lainnya yang bisa menyaingi Ellen adalah Dekan Fakultas Hukum Unsrat Dr Flora Pricilla Kalalo SH MH.
Flora pernah menjabat Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unsrat 2014-2018.
Flora punya reputasi yang baik di kalangan mahasiswa.
Diapun punya kekuatan jejaring yang kuat.
Lalu ada Dekan Fakultas Kedokteran Unsrat Prof Dr dr Adrian Umboh, SpA.
Pastinya, mantan Ketua Bagian Ilmu Kesehatan Tahun 2012-2016 ini punya kemampuan untuk memajukan Unsrat.
Begitupun Dekan Fakultas Teknik Unsrat Prof Dr Ir Jefrey Ignatius Kindangen.
Pengalamannya sebagai Pembantu Rektor Unsrat bidang Perencanaan, Pengembangan dan Evaluasi Kinerja Tahun 2008-2010 pastinya berguna untuk membangun Unsrat.
Calon lainnya yang tak kalah kuat adalahProf Ir Dody Sumajouw, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik Unsrat Tahun 1999-2002 dan kini menjabat Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Penganggaran, dan Kerja Sama.
Ada pula Prof Dr Telly Sumbu SH MH. Mantan Dekan Fakultas Hukum Unsrat tahun 2014 - 2018 ini bisa menyodok.
Jabatannya kini Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara Tahun 2009-2012.
Dr Ir Judy Waani ST MT, Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik juga punya peluang yang sama dengan para koleganya.
Pengamat politik Unsrat Donald Monintja menilai semua calon sama kuat.
"Dari berbagai latar belakang dan pengalaman, saya menilai 8 bakal calon rektor kesemuanya memiliki kemampuan manjerial yang baik. Dari sisi akademik juga, semuanya memiliki kapasitas yang tidak diragukan untuk memimpin Unsrat menjadi lebih maju lagi kedepan,’’ kata Donald.
Menurut Donald, yang dibutuhkan saat ini adalah ketajaman misi para calon dalam membangun Unsrat.
Artinya, kepemimpinan kedepan nantinya bisa membangun atmosfir akademik yang bisa bersaing dengan perguruan tinggi di Indonesia terutama di Pulau Jawa.
‘’Selain itu Rektor Unsrat kedepan harus bisa membangun kesejahteraan civitas akademika yakni dosen, pegawai dan mahasiswa. Jangan ada yang dirugikan ada yang dikesampingkan setelah selesai pemilihan,’’ jelasnya.
Pemilihan rektor memang sangat berbeda dengan pemilihan umum kepala daerah (pilkada).
Sebab, senat universitas hanya akan memilih 3 calon (peringkat satu sampai tiga) dari 8 bakal calon yang ada, untuk dikirim ke Menristekdikti yang notabene memiliki suara.
‘’Suara Menteri nantinya akan menjadi penentu siapa rektor yang akan terpilih. Sebab, memiliki suara 35 persen dari jumlah senat yang ada,’’ ungkapnya.
Terkait kinerja panitia, Donald yakin bisa mensukseskan pemilihan rektor.
Sebab, panitianya adalah individu-individu yang sudah teruji kapasitas kepemimpinannya dan pengalaman administrasinya.
Royke Montolalu, Panitia Pemilihan Rektor lainnya menambahkan, ada sekitar 115 suara yang akan diperebutkan oleh 3 calon yang ditetapkan senat. Suara tersebut terdiri dari 75 suara senat universitas dan ex officio dari 11 fakultas di Unsrat, serta 35 persen suara Menristekdikti.
‘’Calon yang meraih suara terbanyak, dialah yang akan dilantik sebagai Rektor yang baru,’’ katanya.
Ketua Senat Unsrat Yani Kusen mengatakan, pihaknya masih menanti surat Menristekdikti mengenai pilrek Unsrat.
"Kita masih nantikan," kata dia.
Kusen menyatakan, pihaknya juga meminta pihak Kemenristek agar mengirim wakilnya untuk memantau visi dan misi tiga calon.