International Shaolin Show di Manado
Jarang Ada Pembauran Budaya dalam Satu Event Internasional
Abdiel Bajen mengatakan, kita jarang menemukan pembauran budaya dalam satu event selain International Shaolin Show 2018
Penulis: Indry Panigoro | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Indri Panigoro
MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID -- Jika berbicara event Internasional, kita pasti jarang menemukan pembauran budaya dalam satu event internasional.
Tapi dengan digelarnya Internasional Shaolin Show (ISS) 2018 dan turut mendatangkan 27 Shaolin asli dari China. Pembauran budaya terpampang nyata dan bisa dilihat dengan kasat mata.
Hal itu dilontarkan Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pemasaran Pariwisata (P3), Dinas Pariwisata (Dispar) Manado, Abdiel Bajen kepada Tribun Manado, Rabu (7/3/2018) siang di ruang kerjanya, Dinas Pariwisata Manado yang berada di Kawasan Mega Mas Manado.
"Kita jarang lihat pembauran budaya kalau di event internasional. Tapi lewat ISS yang digelar Pemkot Manado dan Tribun Manado, kita bisa lihat itu," aku Bajen.
Pernyataan Kabid P3 Dispar Manado itu bukan tak beralasan.
Hal itu karena selain menampilkan atraksi dari 27 Shaolin asal China, tapi juga ada atraksi kebudayaan asal daerah.
"Bukan cuman atraksi shaolin dari China asli saja, ada juga dari etnis Tionghoa lokal, dan budaya dari Sulawesi Utara. Seperti tarian kabasaran, masamper dan sejenisnya yang berbaur dalam satu event semalam. Dan ini memang jarang sebenarnya ada pembauran budaya dalam satu event internasional," ucapnya.