Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Atraksi Shaolin Kung Fu Sebagai Daya Tarik Seni Budaya

Ketua Lembaga Pengembangan Tripitara Gatra Iwan Soetanto menjelaskan hubungan LPTG dengan Shaolin Kung Fu kepada Tribun Manado (6/03/2018)

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Andrew_Pattymahu
zoom-inlihat foto Atraksi Shaolin Kung Fu Sebagai Daya Tarik Seni Budaya
Chyntia Rantung

TRIBUNMANADO. CO. ID, MANADO-- Ketua Lembaga Pengembangan Tripitara Gatra Iwan Soetanto menjelaskan hubungan LPTG dengan Shaolin Kung Fu kepada Tribun Manado (6/03/2018) saat diwawancarai di hotel Quality.

Ia menjelaskan LPTG dibentuk oleh Kementerian agama di dalamnya untuk mengembangkan seni budaya yang ada di dalam agama Budha.

"Dulunya belum ada wadah masih kocar kacir dan tahun lalu dibentuk wadahnya yang dinamakan Swayambarah Pititika.

Misalnya LPTG itu membuat lomba barongsai, lomba kaligrafi dalam bentuk ornamen buddhis, dan lomba pidato yang menunjukan seorang Pandita yang diikuti oleh umat Budha. Dimana umat Budha sendiri itu juga mempunyai aliran yang berbeda," kata Iwan.

Dicontohkannya kalau di agama Kristen itu bukan hanya ada GMIM tetapi ada Pantekosta dan gereja karismatik lainnya. Dan LPTG itu sebagai lembaga mewadaih untuk budaya yang ada di agama budha termasuk aliran ajaran agama.

Diceritakannya, Shaolin adalah biarawan yang memperdalam ilmu spiritual. Di dalamnya mereka mempunyai talenta. Salah satunya ilmu bela diri atau Kung Fu.

"Mereka juga ada yang disekolahkan sesuai dengan ilmu yang menjadi bakat mereka. Kung fu hanya pendamping tapi tugas utama mereka adalah sebagai pandita atau shoalin," sebutnya.

Lanjut ceritanya, mereka datang dari pedesaan di bukit tinggi. Karena selama mereka hidup di biarawan mereka bukan hanya belajar ilmu agama tetapi mereka juga dilatih ilmu sesuai dengan bakat mereka.

Untuk belajar Kung Fu itu butuh waktu panjang. Karena mereka hidup menjadi shaolin selam 30 tahun.

Tiap hari mereka bukan hanya beri
Ada pendalaman ilmu,kung fu.
Bing ku mempelajari butu waktu panjang.

Selama ini orang mengenal Budha itu hanya bagaimana cara beribadah mereka. Dan saat ini kami ingin memperkenalkan bahwa di agama Budha punya seni budaya dan salah satunya Kung Fu. Kita mengenal Kung Fu itu adalah ilmu bela diri.
Tetapi sejatinya di dalam Kung Fu itu ada seni yang mereka tampilkan bukan semata-mata ilmu bela diri. Yang saat ini Kung Fu itu akan dilakukan oleh para Shaolin.

LPTG dibentuk supaya budaya yang ada di agama Budha ini bisa berkembang. Karena dalam agama Budha punya alirannya. Lewat lembaga ini dapat mepersatukan aliran Mengajak semua komponen untuk mengembangkan seni budaya ini. Kung fu ini untuk mengembangkan seni budaya bukan semata-mata bela diri tapi bagaimana seni dalam atraksi Kung Fu. Kalau disini disebut Wushu.

Ia menambahkan Kung fu di Manado ada tetapi belum sehebat di Cina. Sekarang ini salah satu tujuan mendatangkan mereka di Indonesia khususnya di Manado. Agar Kung fu yang ada disini bisa melihat apa yang kurang dari mereka bisa dilihat dan ditambahkan oleh Kung Fu yang ada di Manado. Sehingga terjadi harmonisasi dan sehingga ada pertukaran budaya. (chi)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved