Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Goan Siau 2018

Warga Bondong-bondong Nonton Cap Go Meh di Manado

Prosesi Cap Go Meh menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Sulawesi Utara. Tak semua daerah ada perayaan ini.

Penulis: Finneke | Editor: Andrew_Pattymahu
FINNEKE WOLAJAN

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Prosesi Cap Go Meh menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Sulawesi Utara. Tak semua daerah ada perayaan ini.

Hanya di Manado, Bitung, Kotamobagu, Tomohon. Itu pun tak tentu Tang Sin bisa keluar tiap tahun. Warga dari daerah pun berbondong-bondong menonton perayaan tiap tahun ini.

Warga rela bemacet-macet ria demi melihat atraksi para Tang Sin. Warga menceritakan pengalaman mereka terjebak macet berjam-jam demi Cap Go Meh ini.

Ruth K, warga Tondano, Minahasa hampir setiap tahun menonton Cap Go Meh. Ia dan keluarga selalu menyempatkan diri. Ia mengingat dulu perayaan ini disebut Ince Pia.

"Kalau dulu orang sebutnya itu. Bukan Cap Go Meh. Kalau ada saya dan keluarga nonton ke Manado. Menyempatkan waktu saja. Pergi dengan anak-anak," ujarnya.

Pernah ia mengantar saudaranya dari Jakarta, menonton Cap Go Meh di Manado. Momen ini dimanfaatkan untuk berwisata.

"Nonton sekalian jalan-jalan dengan keluarga. Setelah nonton pawai, kami ke rumah makan. Lanjut ke pantai di Malalayang. Pokoknya sekalian saja," ucapnya.

Tak hanya Ruth, anak-anak muda juga tak ketinggalan menonton Cap Go Meh tiap tahun. Anjely Roring, mahasiswa Unima ini sudah tiga kali menonton Cap Go Meh.

Selepas dari kampus, ia dan teman-temannya menonton pawai. Pernah di Manado, juga Tomohon. Hal yang jarang Anjely saksikan. Menurutnya itu menarik.

"Rencana Cap Go Meh tahun ini akan nonton juga. Saya dan teman-teman akan ke Manado. Apalagi kan weekend, paling setelah itu lanjut jalan-jalan," ucapnya. (fin)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved