Pelaku Sejarah Pertempuran di Laut Aru Dimakamkan di TMP Kairagi
Lanjut kadispen, pemakaman akan dilaksanakan hari ini secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kairagi...
Penulis: Handhika Dawangi | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) berduka. Seorang prajurit terbaik yang turut berpartisipasi dan menjadi pelaku sejarah pertempuran di Laut Aru yakni Almarhum Peltu Bah (Purn) Soeprapto berpulang.
"Peltu Bah (Purn) Soeprapto meninggal dunia pada Sabtu 17 Februari 2018 pukul 05.30 wita. Ia meninggal dirumahnya di Perum Batas Danowudu Asri Blok c 10 Asabri Kecamatan Ranowulu Kota Bitung," ujar Kadispen Lantamal VIII Kapten Yusuf Ali kepada Tribun Manado, Senin (19/2/2018) pagi.
Lanjut kadispen, pemakaman akan dilaksanakan hari ini secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kairagi.
"Proses pemakaman secara militer akan dilaksanakan pada pukul 13.00 wita," ujar Kadispen Lantamal VIII Kapten Yusuf Ali.
Kata Kadispen Lantamal VIII Kapten Yusuf Ali, Almarhum Peltu Bah (Purn) Soeprapto meninggal dunia pada usia 76 tahun. "Almarhum tidak menderita sakit. Ia meninggal di rumahnya," ujar kadispen.
Prajurit dengan NRP 16049 ini telah banyak mengabdi bagi Indonesia. "Beliau pernah bertugas pada operasi Trikora, operasi Dwikora, dan operasi G 30 S," ujar kadispen.
Beliau juga pernah menjadi anggota di beberapa tempat antara lain pada 1961 beliau merupakan anggota KRI Macan Tutul, kemudian pada 1963 menjadi anggota Kodamar II, pada 1965 anggota Kosional SMG, tahun 1966 anggota Pomdamar II, tahun 1967 anggota Pomdamar IV SMG, tahun 1973 anggota Saprov Lantamal SBY, dan 1975 anggota Disprov Daeral 6.
Pertempuran di Laut Aru, Maluku terjadi pada 15 Januari 1962. Pertempuran itu merupakan usaha TNI AL untuk mengusir Belanda dan merebut wilayah Irian Jaya. (dik)