Tahun Baru Imlek 2018
Wisman Rayakan Imlek di Manado: Turis Tiongkok ‘Sumbang’ Rp 28 Miliar
Tahun Baru Imlek 2569 membawa berkat bagi Sulawesi Utara. Miliaran rupiah uang masuk ke daerah dari sektor wisata.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Suasana sejak di pintu kedatangan sampai ruang tunggu terlihat berbeda di Bandara Samrat. PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Samrat memasang ornamen Imlek berupa lapion merah dan hiasan angpao serta dekorasi lainnya.
"Dalam rangka Imlek kami juga menghias ornamen di Bandara Samrat," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Samrat Minggus Gandeguai, Kamis kemarin.
Gandeguai mengatakan, dengan demikian, kemeriahan Imlek akan dirasakan penumpang pada saat masuk ke Bandara Samrat. Hal ini tentu saja membuat penumpang semakin nyaman.
Ornamen itu dapat dilihat di pintu kedatangan dengan hiasan gambar naga pada bagian atas pintu masuk, kemudian di ruang chek in yang begitu banyak lampion merah di gantung pada langit-langit bangunan.
Di ruang tunggu juga penuh dengan ornamen Imlek. Suasana meriah itu disambut baik oleh para wisatawan domestik maupun internasional. Menurut mereka, cukup unik.
Tak jarang banyak penumpang yang menyempatkan diri untuk foto bersama teman atau keluarga. Ada juga yang melakukam swafoto di tempat tertentu yang cukup menarik.
"Unik ya, jadi tidak hanya di mal bisa ditemui dekorasi tematik. Di bandara pun kini juga," kata Gita, penumpang tujuan Jakarta.

Perayaan Imlek meriah. Sekretaris Panitia Penyelenggara Raymond Tulenan kepada Tribun Manado mengatakan, ada beberapa tarian di antaranya tarian Barongsai dari beberapa klenteng.
Ia menjelaskan salah satu ciri khas dari Imlek adalah Barongsai.
"Makna dan arti dari Barongsai sendiri adalah pemberian rezeki dan kesehatan yang berlimpah di Tahun Baru. Konon orang yang sudah mapan dan menikah di waktu dulu harus bisa memberikan angpao itu," katanya. (war/erv/chi)
Hotel dan Restoran Ramai
KUNJUNGAN wisman Tiongkok yang meningkat beberapa tahun terakhir berdampak bagi perhotelan dan restoran di Sulut. Hal ini berpengaruh terutama kepada tingkat hunian yang meningkat.
"Kunjungan wisman khususnya dari Tiongkok ke Sulut meningkatkan memberikan dampak positif, terutama okupansi," ujar Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulut Johny Lieke, Kamis (15/2/2018).
Okupansi hotel di Sulut sekitar 80 persen. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan sebelumnya kedatangan wisman Tiongkok hanya sekitar 60 persen.
Dampak positif dari kedatangan turis Tiongkok banyaknya berdiri restoran atau rumah makan di Manado. "Dengan demikian dampaknya cukup besar," katanya.