Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Syok Sumanto Mengatakan Mayat Menteri itu Enak, ini Alasannya

Mantan Menteri Agama di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono yang tak disebutkan namanya, dibuat terkejut.

Editor:
Net
Sumanto 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Menteri Agama di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono yang tak disebutkan namanya, dibuat terkejut.

Usai mendengar pernyataan Sumanto, pria kanibal yang pernah mencuri mayat beberapa tahun silam.

Dilansir Tribun-Video.com dari Tribun Jabar, mantan Menag sempat bertanya kepada Sumanto soal daging yang enak.

Dan Sumanto memberikan jawaban yang membuat mantan Menag tersebut terdiam.

Hal tersebut diceritakan oleh pemilik panti rehabilitasi, tempat dimana Sumanto tinggal usai keluar dari jeruji besi, bernama Haji Supono.

"Pak menteri tanya, daging yang menurut Sumanto enak itu yang bagaimana," kata Supono memulai cerita.

Tak langsung menjawab, Sumanto hanya menunjuk mantan Menag.

Mantan Menag langsung terhenyak sambil menunggu penjelasan Sumanto.

Bahkan menurut pengakuan Supono, mantan menteri tersebut sempat memundurkan tubuhnya.

"Yang enak itu mayat orang yang baik seperti pak Menteri,"kata Supono menirukan jawaban Sumanto.

"Yah, jangan saya Sumanto, saya kan menteri agama," celetuk mantan Menag seperti ditirukan Supono.

Simak video di bawah! (*)

Lama Tak Terdengar, Begini Kondisi Mantan Kanibal Sumanto Sekarang, Berubah Total!

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sempat viral dan menggegerkan dengan pola makannya yang ekstrim.

Pria ini mendadak bikin bulu kuduk berdiri.

Betapa tidak, pada 2003 silam, ia mengaku sebagai kanibal 'pemakan manusia'.

Bagaimana kabarnya kini?

Paskakeluar dari tahanan pada 2006 lalu karena kasus pembongkaran kuburan dan pengambilan mayat, ia tak sepenuhnya menghirup udara bebas.

Warga desa tempat tinggalnya, desa Plumutan, Kemangkon, Purbalingga menolak kehadirannya kembali di desa.

Beruntung, seorang pengasuh panti rehabilitasi mental Annur, Bungkanel Karanganyar Purbalingga Supono bersedia menampungnya.

Belasan tahun Sumanto tinggal di panti, apakah Sumanto mengalami perubahan?

Fisik Sumanto tak banyak mengalami perubaban sejak 11 tahun lalu. 

Tubuhya masih gempal. Tak terlihat banyak uban pada rambut kepalanya.

Kumis panjangnya tetap khas, hampir menyatu dengan jenggot.  

Hanya kulit pipinya terlihat agak kempot.

Supono mengungkapkan, dari segi kepribadian, Sumanto telah mengalami banyak perubahan semenjak tinggal di panti.

Sumanto menjadi pribadi lebih baik. Ia beraktivitas layaknya masyarakat normal di dalam panti, mulai mencabuti rumput, bertani, memberi makan burung, dan membantu pekerjaan Supono.

"Aktivitas saya bantu-bantu pak Haji (Supono) cabut-cabut rumput, bertani, ikut pengajian, pokoknya ikut pak haji,"kata Sumanto

Selain beraktivitas sosial, Sumanto juga rajin mengikuti pengajian yang diselenggarakan panti.

Menurut Supono, Sumanto mampu melafalkan ayat Al Quran. Pada beberapa kesempatan, Sumanto juga dipercaya mengumandangkan azan.

Berbagai kemajuan yang dialami Sumanto ternyata tak membuat citranya membaik di masyarakat.

Stigma Sumanto sebagai sosok mengerikan tak lantas sirna dari benak masyarakat.

Ia tetap ditolak oleh warga saat beberapa kali hendak dipulangkan ke rumah orang tuanya. Apa keinginan Sumanto?

Sumanto tetaplah manusia berperasaan yang punya kerinduan terhadap orang tuanya.

Ia ingin kembali pulang ke tanah kelahiran dan menjalani aktivitas layaknya manusia normal.

Sayang, lima kali ia coba dikembalikan ke keluarganya oleh pengasuh panti, Sumanto tetap ditolak warga.

Bayangan mengerikan terhadap perbuatan keji Sumanto di masa silam masih terpatri di benak sebagian masyarakat.

Selain kembali ke rumah, Sumanto juga sempat menyampaikan keinginannya untuk menikah.

Ia mendambakan seorang perempuan yang bisa menerima apa adanya.

Sebagai sesama lelaki, Supono mengerti kemauan Sumanto yang menginginkan pendamping hidup.

Namun, melihat pandangan miring masyarakat terhadap Sumanto selama ini, ia pun pesimis dapat mewujudkan keinginan Sumanto.

Supono sempat berusaha mencarikan jodoh untuk Sumanto. Ia pernah mengumumkan keinginan Sumanto itu ke publik melalui media.

Supono bahkan siap menanggung biaya resepsi pernikahan jika ada perempuan yang bersedia dipinang Sumanto.

"Sudah saya umumkan. Biaya nikah saya tanggung, mau nikah di hotel mana silakan saya tanggung. Tapi tidak ada yang mau sampai sekarang,"katanya

Sumanto sepertinya harus mengubur mimpi-mimpi indahnya itu. Mimpi yang ia bangun selama belasan tahun dari dalam ruangan berukuran sekitar 3x5 meter di dalam panti.

Di ruangan itu, Sumanto paling banyak menghabiskan waktu. Seringkali ia menyanyikan tembang Jawa dengan suara lantang.

Nyanyiannya menggema syahdu. Memecah keheningan panti berisi puluhan penderita gangguan mental yang sama terdiam.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved