Wagub Sulut Minta Tes Ulang Sampel Mi 'Boraks', Jika Positif Produsen Mi Langsung Ditutup
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mendesak pihak berkompeten melakukan pemeriksaan kembali mi basah.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Alexander Pattyranie
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUN MANADO.CO.ID, MANADO - Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mendesak pihak berkompeten melakukan pemeriksaan kembali mi basah.
Rencananya pekan depan akan dilakukan lagi pemeriksaan sampel mie yang beredar di Manado untuk memastikan apa masih ada produsen mi yang menggunakan boraks.
"Saya beri peringatan, cek lagi mi di pasaran kalau masih ada, harus tutup produsen pakai boraks," ujar Kandouw di kantor Gubernur Sulut usai pelantikan pejabat, Jumat (9/2/2018).
Laporan terakhir ternyata ada 20 produsen di Manado, rata-rata mi yang diproduksi menggunakan boraks sebagai bahan pengawet.
Parahnya lagi hanya 10 produsen ternyata yang berizin.
Pemerintah harus tegas, karena yang dipertaruhkan hajat hidup orang banyak.
"Masyarakat yang jadi korban pemerintah harus campur tangan karena masyarakat tidak tahu, tidak punya alat untuk cek," ungkapnya.
"Senin diperiksa lagi. Saya minta laporan dari Disperindag kerja sama dengan Balai POM," ungkap Kandouw.
Sebelumnya pemeriksaan Balai POM yang dikeluarkan 31 Januari 2018 menyebut sampel uji mi basah dan bakso di sejumlah pasar tradisional mengandung boraks.
Mie basah yang beredar di pasar bersehati ditemukan 12 sampel positif mengandung boraks dari 13 sampel yang diuji.
Mi basah di pasar karombasan ditemukan 7 sampel positif boraks dari 8 sampel yang diuji.
Bakso yang beredar di pasar bersehati ditemukan 1 sampel positif dari 10 sampel yang diuji.