Kasihan! Sudah 4 Hari Ratusan Warga Pomoman Terisolasi, Camat Poigar Usul Evakuasi Lewat Udara
Sudah memasuki hari keempat, nasib 105 kepala keluarga (KK) atau 246 jiwa warga Desa Pomoman, Kecamatan Poigar.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Sudah memasuki hari keempat, nasib 105 kepala keluarga (KK) atau 246 jiwa warga Desa Pomoman, Kecamatan Poigar, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) belum diketahui.
Tim evakuasi dari Kecamatan Poigar dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong belum bisa menembus lokasi.

Beratnya medan ditambah deras arus sungai membuat tim kesulitan.
"Sampai saat ini belum bisa menghubungi Sangadi Pomoman. Jalan ke Pomoman (sepanjang 50 meter) terbawa arus sungai Mokoantor," ujar Camat Poigar Deddy Ruswandi Mokodongan kepada Tribun Manado, Jumat (09/02/2018) malam.
Kata dia, jarak Desa Pomoman dari Jalan Trans Sulawesi kurang lebih 14 kilometer. Satu-satunya jalan kini tertutup sungai Mokoantor.
"Untuk bisa sampai ke Desa Pomoman, kini harus melewati delapan anak sungai," ujar Camat.
Pihak kecamatan dan warga di 19 desa Kecamatan Poigar terus berupaya membantu.

"Sampai saat ini kita sama sekali tidak bisa melakukan proses evakuasi. Karena arus sungai begitu deras. Luapan mencapai dua meter. Warga Desa Pomoman terancam rawan pangan dan mungkin akan terserang penyakit. Karena memang setahu saya warga di sana tidak banyak yang menyimpan bahan makanan. Sebagian besar hanya beli makan lalu habis dimakan setiap hari.Sampai saat ini belum ada masyarakat Pomoman yang turun," ujar Camat.
Lanjut mantan wartawan ini, ia masih menunggu bantuan BPBD Bolmong.
"Sudah ada informasi dari BPBD. Dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD rencananya akan membuat jalan baru.
Dan untuk sementara akan menyalurkan bantuan dengan akses darat. Itupun kalau bisa melewat sungai," ujar Mokodongan.
Ia mengusulkan kepada BPBD supaya memberi status gawat darurat untuk Desa Pomoman.
"Supaya Tim SAR turun dan menyalurkan bantuan serta melakukan evakuasi melalui udara," ujarnya.
Desa Pomamon menjadi satu-satunya desa yang terisolir. Dari total 20 desa di Poigar, ada 15 desa yang terdampak banjir. Pomoman paling parah.
Lanjut Camat, untuk kondisi terkini di Poigar, hujan deras masih mengguyur sejak pukul 14.00 hingga pukul 20.00 Wita menyebabkan sungai Mokoantor di Desa Poigar Satu meluap lagi.
Ratusan rumah terendam. Ketinggian air mencapai satu meter. Saat ini, warga mengungsi di tempat yang tidak terkena banjir.
Antara lain di balai desa dan tempat ibadah.
"Hanya di sekitar desa. Dan biasanya warga langsung kembali ke rumah masing-masing ketika air surut," katanya.
Tiga sekolah di Poigar untuk sementara diliburkan.

Di antaranya SD Cokroaminoto Poigar, SD Mariri, dan satu taman kanak-kanak.
Ada satu SMP masih beraktivitas seperti biasa.
"Dua SD diliburkan karena air sudah merendam sekolah," kata dia.
Saat ini pemerintah sudah membuka posko bantuan banjir.
"Ada dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bolmong telah menyalurkan bantuan, yaitu 20 karton air mineral dan mi instan serta ratusan bungkus roti," ujar Pimpinan Posko Bencana Poigar ini.
Ia juga mengerahkan semua sangadi (kepala desa) untuk berinisiatif membeli beras dan membagikannya kepada masyarakat.
"Ada yang beli satu hingga dua karung beras. Karena memang dikhawatirkan akan kekurangan pangan (makanan)," katanya.
Ada juga bantuan dari Dinas Sosial dan BPBD yang masih dalam perjalanan menuju Poigar.
"Dari Dinas Sosial Bolmong menelepon. Katanya bantuan sedang dalam perjalanan dari Manado. Untuk BPBD juga sudah menjanjikan bantuan 65 karton mi instan, 10 karton ikan kaleng, delapan karton minyak goreng (satu kilogram), dan air mineral 10 karton. Termasuk selimut, matras, dan alat tidur lainnya," kata dia. *