Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hong Kong Darurat 'Flu Australia', Sudah 120 Orang Tewas, Sekolah-sekolah Diliburkan!

Otoritas Pendidikan Hong Kong meminta sekolah tutup lebih awal guna mengantisipasi flu Australia yang mewabah.

Editor:
SCMP (K.Y. Cheng)
Anak-anak Hong Kong diliburkan sekolah lebih awal 

TRIBUNMANADO.CO.ID, HONG KONG - Ratusan ribu anak-anak sekolah di Hong Kong diliburkan lebih cepat menjelang Tahun Baru Imlek.

Otoritas Pendidikan Hong Kong meminta sekolah tutup lebih awal guna mengantisipasi flu Australia yang mewabah.

Dilansir South China Morning Post, Rabu (7/2) menyebut, sejatinya libur baru akan dimulai Senin pekan depan. Namun karena alasan mendesak, libur sekolah pun dimulai lebih awal, yakni mulai Kamis, 8 Februari 2018.

Keputusan ini sebagai upaya darurat pemerintah di sana, pasca Eksekutif Kota Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor bertemu dengan ahli biologi Hong Kong Yuen Kwok-yung serta ahli pengobatan pernafasan dari China Universty David Hui Shu-cheong pada Selasa (6/2).

Pertemuan mereka membahas wabah flu yang tengah menjangkiti wilayah tersebut.Hasil keputusan, meliburkan lebih cepat anak -anak sekolah demi mencegah penyebaran virus flu jenis H3N2 yang juga dikenal sebagai "flu australia".

Otoritas Hong Kong menyebut, keputusan meliburkan anak sekolah ini, merupakan tindakan "memotong rantai infeksi".

Lee Kam-kwong, Sekretaris Sekolah Dasar di Biro Pendidikan Hong Kong menyatakan perintah meliburkan sekolah sudah diumumkan secara luas. "Liburan akan dimulai Kamis ini," tutur Lee, seperti dikutip South China Morning Post.

Penyebaran virus australia terus meluas di Hong Kong. Terhitung 7 Januari hingga Senin pekan ini, terdeteksi 369 kasus wabah flu di sana. Sebanyak 43 persen terdeteksi berada di Taman Kanak-Kanak.

Akibat flu ini bahkan menyebabkan 120 orang di Hong Kong meninggal, dua korban diantaranya anak-anak.

Virus flu australia telah menyebar secara luas ke banyak belahan dunia, termasuk Eropa, Asia dan Amerika Utara.

Menurut data Centers for Disease Control and Prevention, di Amerika Serikat (AS) flu tersebut telah menelan korban 37 anak meninggal dunia sejak Oktober 2017.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 290.000 orang hingga 650.000 orang di dunia meninggal dunia setiap tahunnya gara-gara flu.

"Ketika virus H3N2 mendominasi, maka itu merupakan pertanda buruk," ujar Anthony Fauci, Direktur Institute of Allergy and Infectious Disease di AS. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved