Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tragis! Tak Berdaya Hadapi "Bullying" di Sekolah, Bocah 12 Tahun ini Pilih Gantung Diri

Warga Imandi, Kecamatan Dumoga Timur, Bolaang Mongondow (Bolmong) dihebohkan dengan peristiwa gantung diri.

Editor: Aldi Ponge
Facebook
Bocah gantung diri di Bolmong 

Natan pun di tahun 2018 ini baru masuk sekolah pada Senin (5/2) lalu. Genap sebulan ia tak masuk sekolah.

"Saya tanya kenapa baru masuk, katanya ada liburan bersama papanya di Manado. Saya bilang bukan main liburannya panjang sekali, padahal sudah dari Desember," katanya.

Bocah bunuh diri
Bocah bunuh diri (IST)

Kepala Dinas Pendidikan Bolmong, Renti Mokoginta mengatakan ditiap sekolah sebenarnya ada pelajaran budi pekerti untuk membentuk karakter para siswa. Ini pula sebagai langkah mencegah aksi 'bullying'.

"Di kurikulum itu sudah jelas. Dan berlaku untuk semua sekolah di Bolmong bahkan Indonesia. Tiap sekolah ada pelajaran budi pekerti," ujarnya Rabu (7/2/2018) malam.

Ada pengawas sekolah dari Dinas Pendidikan yang mengontrol kinerja guru-guru. Jika memang ini tak berjalan dengan baik, Dinas Pendidikan bisa mengambil sikap.

"Kami koordinasi dengan pengawas juga guru-guru soal ini. Yang pasti kami terus berupaya mendorong sekolah-sekolah untuk benar-benar menerapkan ini," jelasnya.

Polisi Usut Dugaan Bullying

Kapolres Bolmong AKBP Gani Siahaan mengatakan pihaknya sedang mengusut kasus "bullying" berakhir gantung diri yang dialami Natan.

"Dugaan sementara bunuh diri," katanya

Pihaknya sedang mengusut kasus tersebut. Jika karena "bullying", polisi tak akan tinggal diam.

"Kami akan mengimbau kepada masyarakat termasuk ke sekolah-sekolah agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," kata dia.

Dia meminta orang tua dan guru agar lebih memperhatikan dan mengawasi kondisi anak didiknya selama di sekolah. Bila perlu memberikan sanksi keras sebagai tata tertib murid di sekolah apabila terdapat bully di sekolah.

Tak beradya hadapi bullying

Psikolog, Elis Ratnawati mengatakan bunuh diri yang dilakukan anak berumur 12 tahun karena korban 'bullying' sudah tidak berdaya menghadapi pelaku bullying.

Kurangnya dukungan psikologis bagi korban untuk mengatasi kondisi "bullying" yang sedang dialami, baik dari keluarga maupun dari lingkungan, sehingga korban merasakan situasi yang kurang aman dan kurang nyaman di lingkungannya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved