Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Duh, Berawal Dari Ajakan Temani Tamu, Mahasiswi ini Ketagihan dan Jadi Seperti ini

Diakui memang dia sejak SMP hobi nyanyi kemudian begitu kuliah nyambi menjadi pemandu lagu di tempat karaoke.

Editor:
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

Karena butuh uang untuk kuliah, makan, pulsa, bayar kontrakan dan kosmetik, maka Kenanga pun tidak mampu lagi menolak ajakan untuk ngamar.

Meski begitu dia tidak melayani sembarang tamu. Pilih-pilih pria berduit dan bisa merahasiakannya.

"Kemudian, saya diam-diam menerima tawaran untuk ngamar dari seorang tamu. Dari situ saya akhirnya terjun ke dunia seperti ini," jelasnya.

Meski kadang layani tamu istimewa di ranjang dia tetap jadi pemandu lagu freelance.

Menurut dia, akan terlalu kelihatan menyolok ketika tiba-tiba ia begitu saja meninggalkan dunia lamanya sebagai pemandu lagu freelance. "Tak semua tahu kalau aku bisa di-BO (booking-Red)," terangnya. Orang menyebutnya bispak atau bisa pakai.

‎Selama ini, sambungnya, ia menawarkan jasa kencan melalui beberapa group rahasia di Facebook (FB), selain tentu dari tamu karaoke yang ditemaninya.

Dia mengakui, tak menawarkan jasa melalui akun Twitter, lantaran menilai 'promosi' di media sosial (medsos) jenis itu akan terlihat lebih menyolok. "Kalau Twitter kan gak ada ya group-group rahasia kayak di FB," ucapnya, beralasan.

Kenanga berujar, jika ada pria hidung belang yang berminat atau merespon postingannya di group FB, komunikasi akan dilanjutkan via inbox, dan diteruskan melalui aplikasi layanan pesan di ponsel.‎

Ia mengaku‎ tak pernah menyimpan nomor whatsapp atau aplikasi pesan ponsel lain milik tamu pria hidung belang. "Selesai kencan, ya sudah, chatingan saya hapus semua. Kecuali pada tamu khusus, tertentu," bebernya.‎‎‎

‎Menurut dia, untuk mendapat pelayanan plus darinya, tarif kencan yang ditawarkan mendekati angka Rp 1 juta untuk short time (st), dan Rp 2 juta untuk layanan long time (lt) atau menginap.

Semua jasa yang ditawarkan exclude, artinya biaya hotel jadi tanggungan tamu. "Jarang saya mau ‎menerima tawaran menginap, capai," terangnya.

Dia nggak sanggup tiap hari menerima tamu. Ia mau melayani jasa melepas syahwat hanya ketika ia membutuhkan uang.

Antisipasi tamu iseng, Kenanga (22) meminta pria yang bersangkutan mengirimkan foto kamar yang telah dipesan. Kalau masih ragu, lanjut videocall. Setelah dipastikan tamu ada di kamar sesuai yang telah disepakati, Kenanga meluncur ke lokasi.

Kata dia, pantang terima tamu di kamar kos. Menurut dia, kos hanya untuk tempat beristirahat dan aktivitas lain yang jauh dari dunia gelapnya malam.

Pengakuan atau wawancara tim liputan khusus dengan beberapa mahasiswi ayam kampus. Nama tetap disamarkan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved