Uskup Rolly Tantang Panggilan Imam di Kevikepan Stella Maris
Uskup Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC mengikuti apat pleno Dewan Pastoral Paroki (DPP)
Penulis: | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG-Uskup Manado, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC mengikuti apat pleno Dewan Pastoral Paroki (DPP) se-Kevikepan Stella Mari di Paroki Santa Perawan Maria Ratu Rosario Modoinding, Kamis (18/1/2018). Ia menyampaikan visi dan misinya di hadapan para pemimpin umat itu dengan juga ditemani Sekretaris Keuskupan Manado Pastor John Montolalu.
Ia mengatakan baru saja kembali dari Sulawesi Tengah (Sulteng). Ia sudah mengunjungi Sulteng tiga kali sejak ditahbiskan Juli 2017.
"Sulteng sudah menghasilkan banyak panggilan menjadi imam. Apalagi di kepulauan," katanya.
Ia mengaku ada rencana ke kevikepan Nusa Utara. Itu katanya masih direncanakan.
Ia kini bertemu dengan pimpinan umat di Kevikepan Stella Maris. Tantangan untuk menghasilkan panggilan diberikannya kepada kevikepan ini.
Uskup mengaku mau menunjukkan luasnya keuskupan ini. Keuskupan ini katanya butuh cahaya perwujudan kasih Allah yang menembus sampai ke pelosok keuskupan.
"Seperti orang Majus yang dituntun cahaya bintang untuk menemui imanuel yaitu Allah yang menjadi manusia. Walau memang semua butuh proses panjang," katanya.
Ia mengatakan ada lima misi yang diperjuangkan. Pertama, ia ingin membangun persekutuan
"Gereja Katolik akan merayakan 150 tahun kembali Gereja Katolik ke wilayah Keuskupan Manado. Kita memulai dengan collegium presbyterorum, dalam arti bergerak bukan hanya persekutuan para imam tapi semuanya di bawah Yesus gembala abadi," katanya.
Ia mengatakan ada dua jenis imamat dalam Gereja yaitu imamat jabatan dan imamat umum. Kaum awam berperan dalam imamat umum itu diterangi imamat Kristus.
Ia mengatakan misi kedua ialah untuk pembinaan imam terus menerus untuk calon imam dan para imam. Ia menantang Kevikepan Stella Maris memberikan imam baru sepuluh tahun ke depan.
"Yang berikutnya pengajaran iman. Harus ada pengajaran iman terus-menerus," katanya.
Misi berikutnya menurut uskup ialah pendidikan formal. Pendidikan itu juga harus menyebarkan nilai-nilai kekatolikkan di tengah masyarakat.
"Yang terakhir pengelolaan harta benda. Gereja harus membangun kesejahteraan," ujarnya.
Ia mengatakan dalam peristiwa Pentakosta ada 12 orang yang merubah dunia. Ia ingin para pemimpin paroki bisa mengubah dunia.
Pastor Canis Rumondor MSC, Vikep Kevikepan Stella Maris mengatakan untuk memperkuat collegium ada perjumpaan dan pertemuan. Satu di antaranya dengan pertemuan dengan uskup.