Polsek Langowan Bawa Lima Pemuda Tersangka Penganiayaan ke Gereja
Polsek Langowan membawa pelaku kriminal di wilayah kepolisian Langowan ke Gereja khusus untuk yang beragama Kristen
Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TONDANO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Polsek Langowan terus melakukan terobosan dengan membawa pelaku kriminal di wilayah kepolisian Langowan ke Gereja, khusus untuk yang beragama Kristen.
Untuk Minggu (14/1/2018) ada lima orang tahanan Polsek Langowan yang dibawa ke gereja untuk didoakan dan diberikan pengarahan oleh pendeta.
Gedung gereja yang dipilih adalah tempat di mana para tahanan biasa beribadah atau berdomisili, sehingga berdampak secara psikologi.
Lima orang tersebut yaitu JR dan JA yang dikawal oleh Aiptu Nus Tahapary anggota Polsek Langowan masuk ke GPdI Yerusalem Waleure untuk mengikuti ibadah dan didoakan oleh Pendeta Fredy Sumolang.
Mereka berdua ditahan lantaran terlibat kasus tindak pidana penganiayaan yg terjadi pada hari minggu 7 januari 2018 di desa Noongan.

Sementara tiga orang lainnya yaitu LK (16), VS (16), dan MP (16) warga Noongan dibawa masuk beribadah didoakan di gereja GMIM Zaitun Noongan yang dipimpin oleh pendeta Gretty Taroreh dan didoakan juga oleh pendeta Jhon Slat ketua jemaat GMIM Zaitun Noongan.
Mereka juga dikawal oleh anggota Polsek Langowan Bripda Juen. Tiga pemuda tersebut ditahan pada kasus yang sama yaitu penganiayaan di Noongan.
Mereka saat ibadah diminta untuk maju ke altar untuk ditumpangkan tangan oleh pendeta dan didoakan, bersama dengan jemaat.
"Kegiatan ini adalah terobosan yang kami lakukan untuk mengubah mental dan prilaku dalam pembinaan mental kerohanian sebagai wujud kepedulian generasi muda untuk tidak melakukan perbuatan pidana," jelas Iptu Mardy Tumanduk Kapolsek Langowan.
Lantaran dilihat oleh orang tua, teman, tetangga, bahkan saudara-saudara, sehingga diharapkan bisa menimbulkan efek jera, juga secara rohani diharapkan dapat mengubah kelakuan mereka.