Inilah Perbedaan Siswa SMA dan STM, Kamu Termasuk yang Mana?

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masa sekolah dikatakan adalah masa paling indah selama hidup.

Terlebih pada masa SMA, waktu dimana anak-anak diberi kebebasan menentukan pilihannya.

Jenjang pendidikan setelah SMP tak cuma SMA saja, ada MA dan SMK juga.

Sebuah akun Instagram @robetkomik membuat komik tentang perbedaan anak SMA dan STM.

STM adalah sebutan bagi pendidikan jenjang menengah kejuruan yang lebih banyak jurusan tekniknya.

Selain perbedaan, ada satu kalimat yang menjadi persamaan anak STM dan SMA.

Hal itu adalah tujuan siswa STM dan SMA yang sama.

"Tapi kita punya satu tujuan yang sama " membanggakan orang tua, berguna bagi Indonesia & agama" begitu tulisan pada bagian atas komik tersebut.

Dalam gambar tersebut terlihat banyak tulisan yang membedakan keduanya.

Begini berbagai perbedaannya anak STM dan SMA.

Anak STM kebanyakan tak mempunyai rambut gondrong, bahkan cenderung selalu botak.

Buku yang dibawa pun sedikit karena kebanyakan adalah materi praktek daripada teori.

Mukanya tampak dekil, karena tak pedulu dengan penampilan.

Siswa STM terkenal adalah anak-anak yang solid.

Satu kelas kebanyakan dihuni oleh anak-anak cowok.

Biasanya memakai kaos kaki sepanjang mata kaki.

Fisik anak-anak STM dianggap lebih kuat juga.

Jam kosong banyak dimanfaatkan untuk tidur di dalam kelas.

Dalam kehidupannya, kisah cinta: 20% kesolidan 40% dan persahabatan 40%

Prinsip anak STM adalah "kita harus lulus bareng."

Sedangkan anak SMA, mukanya lebih bersih dan terawat, kalaupun ada yang berjerawat akan menjadi bahan omongan.

Rambutnya agak gondrong dan paling takut kalau ada razia.

Mereka beranggapan jika razia rambut membuatnya tak ganteng lagi.

Isi tas anak SMA juga penuh dengan buku pelajaran.

Kekuatan terbesar mereka ada pada tangan karena terbiasa dengan banyak tugas.

Dalam kelas mereka lebih didominasi oleh siswa berjenis kelamin cewek.

Jika terdapat jam kosong, anak SMA lebih banyak bermain handphone.

Kaos kaki yang dipakai oleh siswa SMA juga tak sependek anak STM, biasanya sebetis.

Siswa SMA cenderung jago pada hal-hal yang berbau materi daripada praktek.

Sayangnya, setiap kelas di SMA kebanyakan mempunyai anak yang dikucilkan.

Kehidupannya banyak dihabiskan dalam kisah cinta 70% kesolidan 10% dan persahabatan 20%.

Prinsip mereka adalah" bagaimana caranya dirinya bisa lulus.

Gimana nih, anak SMA dan STM setuju nggak dengan pernyataan di atas?
(TribunStyle.com/Diah Ana)