FGD di Tribun Manado
Refleksi Akhir Tahun Pendidikan Sulut, Apa E-learning merupakan Solusi?
Prof Dr Sangkertadi menyampaikan masalah bangsa Indonesia terletak pada Persoalan lapangan kerja serta tidak mampu kelola SDA dengan mandiri
Penulis: Ryo_Noor | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
MANADO TRIBUN - Masalah besar bangsa Indonesia saat ini adalah terbatasnya lapangan kerja, pembangunan bangsa, produktivitas, ketidakmampu mengelola sumberdaya alam (SDA) secara mandiri, serta ketergantungan teknologi pada negara lain.
Demikian disampaikan Wakil Rektor 4 Unsrat Prof Dr Ir Sangkertadi DEA dalam FGD Refleksi Akhir Tahun Pendidikan di Sulut yang digelar di Kantor Tribun Manado, Jumat (29/12/2017).
"Selama hal-hal itu muncul, berarti ada masalah. Lalu, e-learning memecahkan masalah yang mana?" kata dia.
E-learning, lanjutnya, adalah penggunaan salah satu teknologi dalam pembelajaran. Kemudian pertanyaannya, apakah tanpa e-learning pendidikan kita akan ambruk? Apa kita akan pakai e-learning itu untuk sistem pendidikan?
"Untuk memecahkan masalah-masalah yang saya sebutkan tadi, negara mau kemana?" ujarnya.
Menurut Sangkertadi, ada hal penting yang menjadi kata kunci, yakni inovasi. "Bagi saya, kuncinya inovasi, karena ini lebih terkait dengan daya saing bangsa," kata dia.
Harus ada indikator-indikatornya, ujarnya, sehingga e-learning merupakan salah satu solusi. Lalu, bagaimana jika ternyata e-learning tidak menyelesaikan masalah?
Dunia pendidikan, tegasnya, perlu inovasi. "Dimana muncul inovasi? Munculnya di level di pendidikan informal. Muncul, misalnya, saat kita minum kopi di jalan, saat anak anak mengarang juga bisa muncul ide inovasi," ujarnya.
Dari berbagai kegiatan di lapangan, paparnya, akan muncul inovasi.
Ini harus ditangkap dengan baik. sehingga kita bisa membisniskan inovasi
"Nah, Perguruan Tinggi harus mampu menerjemahkan inovasi-inovasi ini untuk sektor informal," katanya.
Persoalannya, Perguruan Tinggi jarang turun ke bawah untuk mencari sumber informasi untuk inovasi.
"Kalau e-learning hanya textbook , kita akan ketinggalan juga. Metode e-learning bukan berarti menggantikan buku, tetapi harus lebih jauh ke depan," ujarnya.
Hadir dalam FGD yang digelar Tribun Manado itu antara lain Wakil Rektor 4 Unsrat Manado Prof Dr Ir Sangkertadi DEA, Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulut Asiano Gemmy Kawatu SE MSi, Dosen Fakultas Kedokteran Unsrat Dr Taufik Pasiak, Rektor Universitas De La Salle Prof Dr Johanis Ohoitimur MSC, Wakil Rektir 1 Unsrat Prof Dr Jimmy Posangi MSc PhD, Guru Besar Pendidikan Unima Prof Dr Max Ruindungan, Guru Besar UKIT YPTK Tomohon Pdt Prof Dr Nico Gara MA, Dosen Fakultas Teknik Unsrat Ir ST Godion Kaunang MT PhD, serta Pemred Tribun Manado Sigit Sugiharto.