Minahasa - Petugas Bisa Tembak Doger Anjing Jika Membahayakan

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Ulke sudah tiga kali kehilangan anjingnya. Tak hanya anjing, kucing apalagi. Warga Tondano ini was-was karena pencuri hewan peliharaan ini berkeliaran di mana-mana.

Ulke tak lagi melepas anjingnya di jalan. Anjing terakhirnya ini hanya ia ikat di halaman rumah. Ia trauma, sudah dua kali ia menyaksikan anjingnya tergeletak tak bernyawa di rumahnya.

Saat itu di samping anjingnya yang telah mati, ada makanan yang diketahui racun, atau sering disebut potas. Pencuri anjing tak sempat membawa anjing yang telah mati.

Tak hanya Ulke yang was-was, warga lainnya juga. Karena dari waktu ke waktu, pencuri anjing tak pernah hilang. Yance misalnya, sudah dua kali kehilangan anjingnya.

"Hanya dilepas saja. Kalau sudah hilang, siapa lagi yang ambil kalau bukan doger. Kucing laki-laki juga. Lebih sering kucing laki-laki yang hilang,' ujarnya Jumat (29/12).

Warga berharap agar polisi bisa memberantas doger. Kapolres Minahasa, AKBP Chris Pusung mengatakan penindakan berlaku untuk semua tindak kriminal. Doger memang meningkat saat hari raya.

Ia mengatakan semua petugas mulai dari Polres, Polsek hingga Babinkamtibmas sudah punya pengalaman mengatasi doger di Minahasa. Apalagi saat ini pos kamling sudah mulai aktiv kembali.

Penindakan pada doger bisa hingga tembak. Jika itu sudah membahayakan polisi. Karena pelaku pencurian ini bisa membahayakan polisi, bahkan warga sendiri.

"Jika sudah membahayakan diri sendiri, petugas, atau membahayakan nyawa orang lain dan tidak bisa dihindari lagi, petugas berhak untuk melakukan tindakan. Kecuali kalau dia tidak bawa sajam, nah itu ditangkap dan diamankan saja," ungkapnya.

AKBP Pusung pun mengimbau agar warga tak membiarkan anjing peliharaannya dibiarkan begitu saja. Sebab doger terus mengintai peliharaan warga tersebut. (fin)