Benarkah Ciuman itu Menularkan Jutaan Bakteri di Mulut ? Simak Sisi Lainnya
Ada yang bilang kalau berciuman adalah sama dengan menukarkan jutaan bakteri di mulutmu dengan jutaan bakteri di mulut pasanganmu
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mencium pasangan seringkali menjadi simbol dari rasa sayang dan cinta.
Dalam suatu pernikahan pun, mencium kening pasangan menjadi salah satu simbol dari rasa cinta yang kudus dan murni.
Namun aktivitas ciuman kerap kali memberikan sensasi yang berbeda bagi pelakukanya.
Meski ada yang bilang kalau berciuman adalah sama dengan menukarkan jutaan bakteri di mulutmu dengan jutaan bakteri di mulut pasanganmu, tapi mengapa kita masih tetap mengungkapkan rasa sayang dengan ciuman?
Sejak abad ke-19, para ahli sudah penasaran akan jawaban dari pertanyaan ini.
Akhirnya didirikanlah “philematologi” — cabang ilmu khusus yang meneliti tentang ciuman.
Tapi tentunya ciuman yang diperbolehkan kalau sudah ada hubungan perkawinan.
Sudah sama sama hal dengan pasangan resmi.
Dan menurut temuan mereka, aktivitas berciuman masih dilakukan manusia karena
1. Ciuman meredakan rasa tegang
Ciuman bekerja sebagai penenang alami: rasa tegang atau cemas kamu akan mereda jika kamu berciuman. Ini karena ciuman dapat menekan produksi kortisol – hormon penyebab rasa stres – dan memicu produksi oksitosin – hormon yang bertanggungjawab atas perasaan nyaman dan bahagia.
2. Ciuman adalah pengganti aktivitas seksual yang lain
Beberapa budaya memandang miring hubungan seks yang dilakukan sebelum pernikahan, dan ciuman adalah “kompromi”-nya.
Selain itu, ciuman melibatkan banyak hal selain dua bibir yang bertaut: kesempatan untuk menghidu aroma tubuh pasangan masing-masing, menyentuh kulit dan mendengarkan tarikan napas satu sama lain, serta melihat dalam-dalam mata pasangan.