Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Uskup Manado Bertemu Ormas Katolik

Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC mengadakan pertemuan dengan organisasi masyarakat (ormas) Katolik

Penulis: | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/DAVID MANEWUS
Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC foto bersama dengan organisasi masyarakat (ormas) yang memiliki kepengurusan di Keuskupan Manado, Sabtu (16/12/2017). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC mengadakan pertemuan dengan organisasi masyarakat (ormas) yang memiliki kepengurusan di Keuskupan Manado, Sabtu (16/12/2017).

Hadir dalam pertemuan tersebut yakni Wanita Katolik (WK) Republik Indonesia dan Pemuda Katolik (PK).

Uskup mengatakan dirinya berkumpul bersama ormas untuk memberikan pandangan uskup-uskup Indonesia soal ormas. Ia mengajak semuanya berefleksi dari sumber-sumber ajaran Gereja.

"Ini diambil dari tiga dokumen 52 tahun lalu saat Konsili Vatikan II 1962-1965. Tiap tahun para uskup saat itu bersidang dan menghasilkan 16 dokumen," ujarnya

Ia mengatakan dengan Konsili Vatikan II, Gereja Katolik menyesuaikan diri dengan dunia moderen. Mereka juga membangun persekutuan bahkan dengan umat beragama lain.

"Dokumen pertama ialah  Terang Para Bangsa (Lumen Gentium). Ini konstitusi dogmatis tentang Gereja. Dalam nomor 31 dikatakan semua umat beriman Kristiani dengan cara mereka sendiri ikut mengemban tugas Kristus dalam imamat, kenabian, rajawi Kristus. Semua dengan ciri khas kaum awam ialah sifat keduniaanya," katanya.

Ia mengatakan dalam dokumen  Apostolicam Actuositatem yang juga pada kerasulan awam pada nomor 10 menyebut hendaknya penuh perhatian kepada kebutuhan umat Allah di seluruh dunia. Juga ikut serta dalam kegiatan misioner dengan  menyumbangkan material.

"Dalam dokumen Gaudium et Spes, negara dan Gereja atas dasar kasih menghormati dan mengembangkan kebebasan serta tanggungjawab politik warga negara. Dalam kelemahan kita tetap menampilkan kekuatan Injil," ujarnya.

Uskup mengaku bersyukur pejuang dan  pendiri ormas menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Apalagi sekarang Indonesia dirongrong oleh radikalisme dan terorisme.

Dalam konteks keuskupan Manado, ia mengatakan ada perayaan 150 tahun kembalinya Gereja Katolik ke Keuskupan Manado. Perayaan akan mengentengahkan persekutuan, pembinaan dan pengajaran iman.

Pastor John Montolalu, Sekretaris Keuskupan Manado mengatakan bidang sosial bukan hanya politik. Bidang sosial bisa mencakup pula sosial ekonomi dan aspek sosial lainnya.

"Keberhasilan semua ormas ialah kaderisasi. Misalnya jika tahun ini yang membawa sumbangan di panti asuhan orang-orang tertentu, di tahun depan sudah banyak yang lain," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, para ormas melaporkan kegiatan. Wanita Katolik RI misalnya melaporkan soal kegiatan memberi bantuan juga  kepada yang tidak seiman.

Lexi Mantiri juga melaporkan kegiatannya. Termasuk kaderisasi di kecamatan Pineleng dalam bentuk musyawarah komisariat cabang (muskomcab) dan masa penerimaaan anggota, Sabtu (16/12/2017). Saat itu ada Forum Group Discussion (FGD) tentang Dana Desa.

Minggu (17/12/2017) diadakan bakti sosial di Desa Lolah, Minahasa. Ada pemeriksaan gratis dan pemberian kacamata gratis.

"Pengobatan dan pembagian kaca mata gratis bagi 150 umat dan warga setempat oleh Pemuda Katolik Sulut bekerjasama dengan BKMM Sulut pada Minggu (17/12). Terima kasih buat Ketua Pemuda Katolik Tombariri Timur Joris Monintja dan Dokter Roy Pontoh dan Jolly Mantiri. Semoga bermanfaat. #ProEcclesiaEtPatria," tulisnya dalam akun facebook

 
 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved