Pemkab Telusuri Laporan Temuan BKPP, Pemalsu Tanda Tangan Bupati Oknum ASN Perempuan

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan, Hamri Binol, telah menemukan oknum Aparatur Sipil Negara yang memalsukan tanda tangan Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow.

Namun BKPP enggan menyebutkan identitas ASN yang diketahui merupakan perempuan tersebut. BKPP juga belum bisa memastikan sanski terhadap ASN tersebut.

Asisten III Setdakab Bolmong, I Wayan Gede mengatakan sudah ada laporan dari BKPP soal oknum pemalsu tanda tangan tersebut. Namun laporan tersebut masih akan ditelurusi lagi.

"Laporan ini masih akan ditelusuri, karena kemungkinan ada yang menyuruh oknum ini untuk memalsukan tanda tangan. Belum ada petunjuk dari bupati soal sanskinya," ujarnya Jumat (15/12).

Sebelumnya Yasti geram ketika mendapati Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan memalsukan tanda tangannya di surat rekomendasi kenaikan pangkat seorang Aparatur Sipil Negara. Parahnya lagi, dinas ini memiliki cap bupati.

"Tanda tangan saya tiga rangkap dipalsukan. Saya tahu itu pada Senin malam. Itu pidana. Kepala BKPP cari siapa yang melakukannya. Kalau tidak, saya hukum satu dinas. Saya tunggu sebentar," ujar Yasti tampak emosi.

Yasti mengaku kadang sedikit memiringkan tanda-tangannya, jaga-jaga ada yang menirukannya. Rupanya benar, apa yang Yasti khawatirkan terjadi.

"Jangan sekali-kali tiru tanda tangan saya. Saya tahu jelas tanda tangan saya. Tiap kali tanda tangan berkas, saya periksa satu per satu. Meski tak substansial, tetap saya periksa," ungkapnya.

Cap bupati juga harus kembali ke bupati. Tapi anehnya kenapa cap bupati masih ada di BKPP. "Hanya bupati yang boleh menggunakan cap bupati. Jangan main-main dengan saya," ucap Yasti Tegas.