Sadis! Bocah Perempuan 5 Tahun ini Diculik, Diperkosa, Lalu Dibunuh
Seorang bocah perempuan berusia 5 tahun, ditemukandalam kondisi tak bernyawa dan berlumuran darah setelah dia diculik, disiksa, dan diperkosa.
"Hasil otopsi menyebut penyebab kematian anak ini adalah syok neurogenik akibat batang kayu sepanjang 24 sentimeter yang ditancapkan merusak usus dan uterusnya," papar Choudhary.
"Dia juga mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Kami melakukan yang terbaik untuk menyeret pelaku perbuatan sadis ini dan kami berharap mereka bisa kami tangkap dalam 48 jam," tambah dia.
Akibat peristiwa sadis ini warga setempat menggelar unjuk rasa di sekitar lokasi ditemukannya putri Geeta itu dan meminta agar polisi melakukan tindakan tegas.
Ramesh, ayah bocah malang itu, hanya bekerja pada Jumat, Sabtu, dan Minggu sebagai pengumpul kain tua dengan penghasilan Rp 30.000 sehari.
"Pemakaman putri kami akan dilakukan pada Minggu siang setelah polisi melakukan pekerjaannya," kata Ramesh.
"Kami membawa jenazah putri kami untuk dikremasi pada Minggu sore pukul 15.00 setelah polisi berjanji akan menangkap pelakunya dalam 48 jam, sayangnya hingga saat ini belum ada penangkapan," tambah Ramesh.
"Kami tak pernah berbuat salah kepada orang lain. Siapa yang tega melakukan hal semacam ini? Putri saya menjadi korban nafsu seseorang. Kami menuntut tindakan tegas dari polisi," lanjut Ramesh.
Insiden mengerikan ini terjadi hanya sepekan setelah peringatan lima tahun perkosaan sadis terhadap seorang mahasiswi di New Delhi pada 2012.
Dari seluruh tindak kriminal terhadap anak-anak di India sepanjang 2015, sebanyak 15,8 persen atau 14.913 kasus berupa kasus pelecehan seksual.
"Kejahatan semacam ini sudah ada sejak dulu tetapi baru mendapat perhatian saat ini kerena semakin agresif dan brutal," klata Bharti Ali (48), wakil direktur Pusat Hak Anak (HAQ) di New Delhi.
"Terlalu mudah akses ke pornografi secara umum menjadi pemicu kejahatan semacam ini. Kami menemukan kasus ayah yang memperkosa anak-anaknya dan mereka dipaksa untuk menyaksikan film porno," ujar Ali.
"Anak-anak menjadi target yang mudah karena mereka amat rapuh dan tak bisa mempertahankan diri mereka sendiri," Ali menegaskan.