Gagas Tanam Pohon Bermetode MRV, AQUA Raih Penghargaan Kementerian LH Kehutanan
Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI ini adalah yang kedua diterima oleh Danone-AQUA.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Produsen Air Minuman Dalam Kemasan (AMDK) dan Minuman Ringan Danone-AQUA menerima penghargaan sebagai Pelaku Usaha Penggagas MRV (Measurement, Reporting and Verification) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Penghargaan diserahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr Ir Siti Nurbaya Bakar kepada Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo pada acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia di Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (09/12/17). Penyerahan penghargaan ini juga disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Penghargaan dari KLHK ini adalah yang kedua diterima oleh Danone-AQUA. Pada 2014, bersama beberapa perusahaan, Danone-AQUA telah menerima penghargaan sebagai Pelopor Penanaman Pohon dan Menyosialisasikan Gerakan Menanam Pohon Indonesia.
Dan tahun 2017 ini, Danone-AQUA menjadi salah satu perusahaan yang menerima penghargaan dari KLHK atas kontribusinya dalam melakukan monitoring pohon berbasis database online.
Secara simbolis 40 pohon yang ditanam oleh undangan VVIP dalam HMPI 2017 akan dipasangi barcode sebagai identitas tiap pohon, yang terkoneksi ke dalam "http://www.databasekonservasiaqua.com" www.databasekonservasiaqua.com.
Sementara 1.000 pohon selebihnya yang ditanam juga dipasang barcode dengan memanfaatkan kembali tutup Gallon AQUA bekas. Barcode yang dipasang terdiri dari offline dan online.
Dalam offline barcode tercantum data jenis tanaman, tanggal tanam, pelaku tanam, perlakuan tanam, dan titik koordinat tanaman. Sedangkan dalam online barcode, terdapat URL yang bisa terkoneksi langsung ke web wikipedia sesuai jenis tanaman tersebut. Untuk membaca kedua jenis barcode tersebut, dapat menggunakan aplikasi QR Code Scanner berbasis Android.

Karyanto mengatakan, Danone-AQUA mengucapkan terima kasih kepada KLHK atas penghargaan ini dan mengapresiasi pemerintah yang terus mendukung dan mendorong pihak swasta untuk terus berinovasi dalam melestarikan lingkungan.
Danone-AQUA berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pelestarian lingkungan salah satunya dengan melakukan monitoring penanaman pohon secara online.
“Danone-AQUA meyakini bahwa pelestarian lingkungan adalah menjadi tanggung jawab bersama demi kelangsungan hidup generasi sekarang dan masa depan. Hal ini sejalan dengan komitmen Danone One Planet One Health,” katanya.
Lebih lanjut Karyanto menjelaskan bahwa pada 2014 lalu, Danone-AQUA telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan KLHK untuk komitmen menanam 1.200.000 pohon hingga 2021.
MoU ini kemudian diturunkan dalam kerjasama dengan Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai (BPDAS) di 19 lokasi Aqua di Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi.
Selain penanaman pohon, kegiatan konservasi yang dilakukan Danone-AQUA meliputi pembuatan lubang biopori, pembangunan embung, dan pembangunan sumur resapan.
Danone-AQUA telah membuat 33.448 lubang biopori, 16 embung untuk tangkapan air hujan dan 913 sumur resapan. Selain itu, Danone-AQUA juga mengembangkan beberapa model konservasi yang inovatif diantaranya: Program Hutan Asuh dan Agro Forestry di Lereng Gunung Arjuno; Model Konservasi Pancawati di Ciherang, Bogor; dan Agro-Forestry di Cidahu, Mekarsari.
Khusus untuk Mekarsari Sukabumi, tepatnya di sub DAS Citatih, saat ini tengah dilakukan pemodelan SWAT (Soil Water Analysis Tools) untuk mengetahui berapa banyak air yang telah dimasukkan kedalam ekosistem melalui kegiatan konservasi.
“AQUA juga tergabung di Gerakan Rejoso Kita, yang baru-baru ini mengenalkan Lelang Konservasi sebagai skema baru imbal jasa lingkungan (Payment for Environmental Services), dengan melibatkan ratusan petani di wilayah hulu dan tengah dari DAS Rejoso,” tutup Karyanto.
Inovasi pemantauan penanaman pohon melalui pemetaan, barcoding dan database online merupakan salah satu upaya dan komitmen Danone-AQUA untuk terus berkontribusi dalam pelestarian lingkungan