Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cinta Sedarah Berujung Tragis

Tak Disangka! Ternyata Begini Keseharian Dua Remaja yang Gantung Diri di Tareran

Kisah cinta terlarang yang berakhir pilu terjadi di Desa Koreng Jaga IV Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan, Selasa (5/12).

Penulis: Maickel Karundeng | Editor: Andrew_Pattymahu
Istimewa

TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG- Kisah cinta terlarang yang berakhir pilu terjadi di Desa Koreng Jaga IV Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan, Selasa (5/12).

Kejadian gantung diri oleh dua orang remaja yang diduga saling mencintai.

Namun karena mendapat larangan disebabkan masih ada ikatan keluarga antara Rino (20) dan Meifa (15).

Dua remaja asal Tareran tewas gantung diri
Dua remaja asal Tareran tewas gantung diri (ISTIMEWA)

Berdasarkan informasi dari Hukum Tua Desa Koreng Joseph Rumengan saat ditemui Tribun Manado Selasa (5/12) malam dikediamannya sedikit mengurai kejadian yang baru pertama kali dan sangat menghebohkan itu.

Joseph, mengungkapkan bahwa kedua remaja tersebut dikenal baik, sopan, ramah, dan rajin ke gereja.

Sebagai Pemerintahan Desa tentunya menjadi pelajaran atas kejadian seperti ini.

Sejak puluhan tahun tak ada kejadian seperti gantung diri di Desa Koreng dan melibatkan dua orang sekaligus.

Suharto Wuisan Kaur Pemerintahan Desa Koreng menceritakan bahwa kejadian gantung diri kedua remaja pada saat subuh hari, Selasa (5/12).

Kedua korban ditemukan ayah pria pagi hari sekitar pukul 07.30 hendak menuju kebun.

Awalnya ayah korban hanya curiga kedua korban sedang berpelukan.

Masyarakat Desa Koreng Jaga IV Kecamatan Tareran dibuat gempar dengan peristiwa gantung diri, Selasa (5/12/2017) pagi.
Masyarakat Desa Koreng Jaga IV Kecamatan Tareran dibuat gempar dengan peristiwa gantung diri, Selasa (5/12/2017) pagi. (ISTIMEWA)

Namun, ayah korban merasa ada yang aneh sehingga memanggil istrinya melihat langsung.

Lokasinya kejadian hanya sekitar belasan meter dari rumah kedua korban yang masih ada ikatan keluarga dan bertetangga.

Setelah itu, kejadian langsung heboh dan masyarakat menuju lokasi kejadian.

Selang sejam, pihak Polsek Tareran tiba di lokasi kejadian untuk olah TKP dan menanyakan kepada saksi-saksi dan keluarga.

Setelah dilakukan pertemuan dan kesepakatan antara pemerintah, keluarga, dan pihak kepolisian bahwa kedepannya tak ada otopsi karena kedua korban sudah jelas murni gantung diri.

Siangnya oleh keluarga kedua korban langsung dikebumikan.

Keduanya dalam satu peti mati jenazah di makamkan di tempat pemakaman umum, tapi tidak berdekatan dengan kuburan warga.

Kedua korban dikenal baik oleh masyarakat.

Tak ada jejak kriminal dan rajin ke gereja. Bahkan Rino tak pernah terlihat mabuk dan merokok.

Sesuai adat Pemerintahan Desa, kedua korban tidak ada kegiatan ibadah dan langsung dimakamkan.

Permintaan keluarga kedua korban untuk di bersihkan sampai menggantikan pakaian kemudian di kuburan dalam satu peti oleh keluarga.

Tidak ada tanda-tanda akan lakukan gantung diri

Rino dan Meifa Dikenal Ramah

Desa Koreng, Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan berada kurang lebih 44 Km dari Pusat Kota Amurang.

Sementara dari jalan Provinsi penghubung Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minsel di pertigaan Jalan Provinsi masuk ke dalam sekitar 8 Km dengan jalan semantara dalam perbaikan.

Lokasi kejadian tak jauh dari rumah keduanya, kurang lebih 15 meter dari saluran udara tegangan tinggi.

Informasi yang dihimpun Tribun Manado, Selasa (5/12) malam, kediaman keluarga hanya ada anggota keluarga saja tidak ada warga lainnya.

Tidak bisa dilakukan kegiatan sosial atau acara hiburan karena meninggal dunia dengan cara gantung diri.

Pemerintah Desa melalui Hukumtua Joseph Rumengan berharap kejadian seperti ini tak terulang kembali dan menjadi pelajaran bagi semuanya.

Berdasarkan peneturan Kaur Pemerintahan Suharto Wuisan, kedua korban tersebut pernah diingatkan oleh keluarga Meifa karena terlihat sangat dekat.

Dan saat itu, Rino mengiyakan untuk tidak terlalu dekat lagi dengan Meifa.

Namun, seiring berjalannya waktu kejadian gantung diri terjadi.

Seorang warga Desa yang enggan namanya di tulis mengaku tak tahu hubungan mereka berdua. Hanya dengar saja saat ada kejadian ini.

Sementara keluarga Meifa berada diluar daerah dan hanya tinggal dengan opa di rumah. (Kel)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved