Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Menteri ESDM Jajal Sepeda Motor Listrik

Dunia terus mengurangi bahan bakar fosil. Teknologi kendaraan listrik terus digenjot. Senin (30/10), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Editor: Lodie_Tombeg
kontan
Menteri ESDM Ignasius Jonan menjajal sepeda motor listrik 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Dunia terus mengurangi bahan bakar fosil. Teknologi kendaraan listrik terus digenjot. Senin (30/10), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Ignasius Jonan menjajal sepeda motor listrik produksi PT Triangle Motorindo (Viar). Dia menyatakan dukungannya pada keberadaan sepeda motor dengan daya 800 Watt tersebut.

"Ini upaya kemandirian nasional. Diharapkan impor minyak mentah nasional tidak naik lagi," kata Jonan di saat Konferensi Pers di Kementerian ESDM (30/10). Jonan tidak muluk-muluk, jumlah impor minyak saja tidak naik atau sama dengan periode sebelumnya sudah syukur.

Jonan optimis bahwa produk ramah lingkungan ini akan berjalan mulus di pasar. "Mestinya ini jalan, saya dukung. Ini kan produksi nasional tentu menambah pekerja," katanya. Harapannya lagi nantinya produsen sepeda motor konvensional yang masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bisa berangsur beralih ke tenaga listrik.

Mengenai Draft Perpres Kendaraan Listrik, pihaknya mengaku telah mengirim ke sekretariat kabinet, sehingga tinggal menunggu pembahasan lebih lanjut.

Apakah industri sepeda motor listrik seperti Viar ini akan ada insentif? "Tidak pakai insentif ini saja sudah ada plat nomernya, BPKP dan STNK-nya. Dengan harga Rp 16,7 juta tentu bersaing dengan yang motor lain. Bisnis kalau sejak awal berharap insentif, susah bertahan," tukas Jonan.

Lebih lanjut ia memperhatikan bahwa keluarnya produk ini tentu menciptakan market baru. Pemerintah menurutnya tidak akan membatasi.

Jonan menyarankan agar Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) kian digencarkan. " Tentunya ini ke PLN, kalau bisa kantor PLN boleh tolong dipasang. Untuk pedesaan mungkin bisa di kantor kecamatan atau kelurahan juga. PLN yang mengerjakan itu. Mestinya setahun dua tahun bisalah untuk kota kota besar," pungkasnya. *

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved