Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Senator Cantik Asal Meksiko ini Terpilih Pimpin Persatuan Parlemen Sedunia

Dia berjanji akan langsung bekerja menjadikan IPU sebagai salah satu alat untuk membawa perubahan dan perdamaian.

Editor: Aldi Ponge
(KOMPAS.com/SABRINA ASRIL
Presiden terpilih Inter Parliamentary Union 2017-2020, Gabriela Cuevas Barron. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SAINT PETERSBURG - Persatuan Parlemen Sedunia atau Inter-Parliamentary Union (IPU) memiliki presiden baru yakni Gabriela Cuevas Barron (38),  senator cantik asal Meksiko. 

Barron meraih suara mayoritas dalam proses pemungutan suara yang dilakukan di Tavrichesky Palace, Saint Petersburg, Rusia, Rabu (18/10/2017) siang waktu setempat,

"Gabriela Cuevas Barron menjadi Presiden IPU ke-29 dengan meraih suara mayoritas," ujar Presiden IPU saat ini, Saber Hossain Chowdhury dari Banglades, sebagaimana dilaporkan wartawati Kompas.com, Sabrina Asril dari Saint Petersburg.

Barron meraih dukungan 287 suara. Dia mengalahkan pesaingnya, sesama senator wanita asal Uruguay, Ivonne Passada yang meraih 70 suara.

Barron akan memimpin IPU selama tiga tahun mendatang menggantikan Chowdhury.

Dalam pidato kemenangannya, Barron berjanji akan langsung bekerja menjadikan IPU sebagai salah satu alat untuk membawa perubahan dan perdamaian.

Dia juga menggaris bawahi IPU harus membawa misi kemanusiaan.

"Mari kita bentuk generasi yang penuh harapan baru di mana tercipta perdamaian dan harmoni," kata dia.

Selama perhelatan IPU berlangsung, Barron gencar melakukan lobi-lobi dengan delegasi berbagai negara. Salah satunya adalah Indonesia.

Pada Minggu (15/10/2017), Barron mengadakan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menjadi Ketua Delegasi DPR RI serta anggota delegasi lainnya Nurhayati Ali Assegaf dan Titiek Soeharto.

Setelah pertemuan itu, Indonesia pun menyatakan dukungannya terhadap Barron.

Fadli menyebutkan lobi yang dilakukan Barron kepada delegasi Indonesia menunjukkan bahwa Meksiko masih memandang Indonesia sebagai mitra pentingnya.

Di sisi lain, pesaing Barron yakni Passada dari Uruguay tidak melakukan pertemuan dengan Indonesia.

"Apalagi Meksiko ada kedutaannya di Jakarta, sementara Uruguay tidak ada," ucap Fadli.

Sementara itu, Titiek melihat pertarungan Presiden IPU kali ini cukup menarik karena kedua kandidat adalah wanita.

Dia berharap dengan keterpilihan Barron, IPU mendatang bisa lebih memperjuangkan nasib-nasib wanita dan anak.

"Mudah-mudahan IPU menjadi lebih segar dengan kepemimpinan perempuan kali ini. Selain itu, isu-isu kesetaraan gender juga bisa diperjuangan ke level yang lebih tinggi," ucap politisi Partai Golkar itu.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved