Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sekolah 'Nyambi' Jadi Juru Parkir, Ternyata Dana KIP Habiatul Digunakan untuk Hal Mulia ini

Keterbatasan kondisi keuangan tak menyurutkan niat Habiatul, kini dia sekolah sambil jadi juru parkir, Dana KIP yang diperoleh digunakan untuk hal ini

Penulis: | Editor:
Twitter/@Kemendikbud_RI
Habiatul 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menempuh pendidikan tinggi adalah harapan bagi sebagian banyak orang.

Namun, tak semuanya bisa beruntung.

Hal itu pula yang dialami oleh Habiatul Hidyatullah, siswa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Melati Cibeber, Cilegon, Banten Jawa Barat.

Dikutip dari www.kemendikbud.go.id, sejak tamat SMP, Habiatul melanjutkan pendidikan di PKBM karena masalah keuangan.

Baca: Pria Ini Posting Foto Tentang SONGKO Netizen Sulawesi Utara Geram: Hoax Ini!

"Karena ekonomi keluarga saya tidak memadai masuk ke SMA," tuturnya.

Kini sambil sekolah, Habiatul juga harus mencari nafkah dengan mencuci bus di terminal dan menjadi juru parkir.

Pada 2015, dia lulus dari SMP AL-Ishlah Cilegon.

Habiatul bahkan sempat berpikir tidak akan melanjutkan sekolah karena keterbatasan ekonomi keluarganya.

Ayahnya seorang buruh pabrik yang penghasilannya tidak seberapa, sementara ibunya adalah buruh di sawah.

Habiatul
Habiatul (www.kemendikbud.go.id)

"Dari saya juga ada rasa ingin putus sekolah," ucapnya dikutip www.kemendikbud.go.id.

Mengetahui hal itu, kakaknya yang mengajar di PKBM menyarankan pada Habiatul untuk melanjutkan sekolah di Paket C di PKBM tempatnya mengajar.

Tahun depan, Habiatul juga akan menghadapi ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK)

Suasana belajar di PKBM sangat berbeda dengan SMA.

Mayoritas yang belajar di PKBM orang-orang yang sudah bekerja.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved