Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Begini Tanggapan Panglima TNI Saat Sikapnya Dianggap Sebagai Manuver Politik
Banyak yang menilai ajakan nobar film Pengkhianatan G-30S/PKI dan peryataan soal 5.000 pucuk senjata ilegal, merupakan manuver politik Gatot
TRIBUNMANADO.CO.ID - Isu menyangkut kebangkitan kembali Partai Komunis Indonesia (PKI) ditengarai ingin menggoyang elektabilitias PDI Perjuangan.
Selain itu isu tersebut juga diduga sengaja dihembuskan untuk memisahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentu saja ada yang ingin memisahkan Pak Jokowi dengan PDI Perjuangan. Memisahkan Pak Jokowi dan Bu Mega menggunakan berbagai isu," kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di kantor PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (30/9).
Ia menilai wajar isu PKI sering dikaitkan dengan partainya.
Menurut Hasto elektabilitas PDI Perjuangan di berbagai survei cukup tinggi dibandingkan partai lain. "Karena berbagai survei menyebut PDI Perjuangan tinggi. Adanya kompetisi di politik itu wajar," ungkap Hasto.
Hasto mengaku ikut nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G-30S/PKI bersama Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Menurut Hasto cara tersebut cukup baik untuk mengedukasi sejarah bangsa pada masa kini.
"Tadi malam (Jumat malam-red) saya juga diundang oleh Panglima TNI, mewakili Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) nonton wayang dan ditampilkanlah seluruh wayang Nusantara. Itu juga sebuah ekspresi yang sangat baik," kata Hasto.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menanggapi positif dan mengaku senang karena banyak jajaran TNI, partai politik, dan masyarakat terus mengadakan nobar film Penumpasan Pengkhianatan G-30S/PKI. "Saya senang di mana-mana ada nobar ya, bahkan saya dengar Presiden nobar," ujar Gatot Nurmatyo di sela-sela acara pagelaran wayang NKRI, di halaman Museum Fatahilah, Kota Tua, Jakarta, Jumat malam.
Gatot menegaskan dirinya tidak pernah bermain atau bermanuver di bidang politik. Sebelumnya banyak kalangan yang menilai ajakan nobar film Penumpasan Pengkhianatan G-30S/PKI dan peryataan soal pembelian 5.000 pucuk senjata ilegal, merupakan manuver politik Gatot.
Ia mengatakan sama sekali tak mengurusi masalah politik di Indonesia. "Saya tidak mengurusi bidang politik kok. Saya mengurusi bidang keamanan yang berkaitan dengan kedaulatan," kata Gatot Nurmantyo.
Gatot pun tak mempermasalahkan banyak kalangan yang menilai sikapnya belakangan ini merupakan upaya manuver politik. Menurut Gatot, hal tersebut merupakan hak semua orang untuk berpendapat.
"Orang mengartikan (manuver politik) ya nggak apa-apa. Mereka punya pengartian sendiri kan nggak ada masalah. Itu haknya, kita tidak mengoreksi. Orang punya pemikiran, orang punya pendapat, kita hargai," ungkap Gatot Nurmantyo.
Sampai habis
Presiden Jokowi ikut nobar film Penumpasan Pengkhianatan G-30S/PKI di lapangan tenis Markas Komando Korem 061/Suryakancan, Kota Bogor. Jokowi menonton hingga tuntas pada Sabtu dini hari, didampingi Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Film berdurasi kurang lebih empat jam itu berakhir pada pukul 00.35 WIB. Jokowi yang sejak awal menonton dari pukul 20.05 tidak bergeser dari tempat duduknya sampai penayangan berakhir.