Puluhan Kontainer Teronggok di Pelabuhan Bitung
LIMA puluhan kontainer ini menempati sebuah area samping kiri terminal penumpang pelabuhan. Ada ratusan kontainer lain di kawasan itu.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Andrew_Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID-LIMA puluhan kontainer ini menempati sebuah area samping kiri terminal penumpang pelabuhan. Ada ratusan kontainer lain di kawasan itu.
Namun kontainer kapal roro letaknya agak terpisah. Posisinya istimewa, di dalam pelabuhan, terlindung pembatas besi. Semua kontainer nampak baru.
Warnanya biru mengkilat. Ada tulisan Super Shuttle di badannya. Namun hujan dan panas yang menerpa membuat beberapa bagian sejumlah kontainer agak karatan. Semua kontainer kosong Meski demikian terkunci rapat.
Gerendel raksasa serta rantai besi nampak melingkari bagian pembuka kontainer. Beberapa penumpang yang tahu muasal kontainer itu, melakukan swa foto dengan latar belakang kontainer itu.
Namun tak semua senang dengan keberadaan kontainer itu.
Para buruh bagasi pelabuhan mengeluh kontainer itu
membuat wilayah kerja mereka jadi sesak. "Pelabuhan jadi terkesan sesak," kata beberapa buruh bagasi.
Agen kapal Roro Didi Bayang mengatakan, kontainer tersebut untuk sementara di tampung di pelabuhan. "Kita tunggu sampai
beroperasinya kapal," ujar dia.
Dikatakan Didi, kontainer di pelabuhan tersebut adalah yang dibawa kapal Roro pada pelayaran perdana di Bitung 2 Mei lalu.
Sangkanya kontainer itu tak akan lama menghuni pelabuhan seiring pelayaran kedua. Namun pelayaran kedua tak kunjung terwujud hingga kontainer itu masih berada di pelabuhan. Sesungguhnya kontainer itu kosong sejak dibawa dari Davao dalam pelayaran peedana kapal roro 2 Mei lalu. Kosongnya kontainer kala itu sempat mengagetkan awak media yang
berharap ada barang yang hendak di bawa dari Davao.
Manager cabang Davao Transport Kelautan Asia, Kim Pancho kala itu menuturkan, pelayaran perdana hanya membawa 5 TEU dan 50 kontainer kosong.
"Akan diposisikan ulang di pelabuhan Bitung," kata dia.
Wawali Bitung Maurits Mantiri meminta semua pihak tidak berpolemik dengan kontainer kosong pada pelayaran perdana dan hingga kini masih teronggok di pelabuhan.
"Jauh lebih penting adalah bagaimana kita memacu industri kita untuk maju dan qualified agar bisa mengisi kontainer tersebut," kata dia.
Sebut Mantiri, rute perdagangan Bitung-Davao- General Santos adalah kesempatan emas membangun perekonomian Bitung. (arthur rompis)