Menyayat Hati, Lumpuh,Ditinggalkan Orang Tua,Ditolak Panti Asuhan
erenyuh,selama enam tahun lamanya Ariska Agustin (19) hidup lumpuh.Tinggal digubuk yang bocor, Riska tidur di tilam ala kadarnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terenyuh,selama enam tahun lamanya Ariska Agustin (19) hidup lumpuh .
Riska sapaan Ariska Agustin merupakan warga RT 23 Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur.
Tinggal digubuk yang bocor, Riska tidur di tilam ala kadarnya.
Selama enam tahun pula Riska tak pernah mendapatkan perobatan medis.
Hidupnya pun berharap belas kasihan dari tetangga.
Anak ke bungsu dari dua bersaudra ini ditinggal begitu saja oleh orangtuanya.
bu dan Bapaknya telah cerai sejak Riska masih duduk dibangku kelas III SD.
Hingga saat ini pun Riska tak pernah ditenggok atau pun dijengguk orangtuanya.
"Orangtuanya hidup telantar juga, ayahnya kerja di warung makan. Ibunya tidak tahu dimana. Kemarin datang saat dia (Riska) dipulangkan dari Panti Asuhan. Riska pernah masuk panti asuhan, lalu dipulangkan. Empat hari saja di panti, alasanya dia tidak bisa mandiri," kata Cici Indah Nuraini tante yang suka rela membantu Riska.
Selama 10 tahun riska hidup dengan tulang bengkok, setiap hari ia hanya mengesot jika ingin melakukan kehidupan sehari-harinya.
"Dulu badannya memang bengkok, baru enam tahun ini yang parah, benar-benar lumpuh, tidak bisa ke mana-kemana. Kalau dulu walau badannya bengkong masih bisa jalan- jalan keluar rumah, sekarang jalan pun susah," katanya.
Cici menyatakan bahwa tangan kanan Riska patah tidak bisa dibengkokkan.
Oleh sebab itu ia makan menggunakan tangan kiri kirinya.
"Riska ini ponakan suami saya. Suami saya lagi penjara sudah tiga tahun di dalam sel, orangtua Riska ini tidak tahu ke mana, jengguk Riska pun tak pernah," kata Ibu rumah tangga dengan lima anak ini.
Riska sendiri belum pernah tersentuh medis, hanya pernah mendapat bantuan dari Dompet Duafa berupa obat-obatan herbal.
Namun hingga saat ini tak ada perubahan dan tak kunjung sembuh.
"Belum pernah dibawa ke rumah sakit, saya tidak punya biaya bawa, anak saya juga banyak. Saya bantu pun karena saya kasihan. Lantaran siapa lagi yang membantu kalau bukan saya di sini," keluhnya lirih.
Cici menyampaikan, Riska pernah dibawa ke panti asuhan, namun dipulangkan dengan alasan Riska tidak mandiri.
"Selama empat hari di panti, tapi dipulangkan. Kehidupannya ini yang kasihan. Saya berharap ada yang bantu membawa ke rumah sakit agar tahu apa penyakitnya," ujar Cici.
Tinggal di gubuk yang bocor sana sini, Riska harus hidup ala kadarnya.
Makan pun berharap belas kasihan dari tetangganya.
"Saya bisa bantu apa, saya ini usaha laundry kecil-kecilan, bantu tetangga. Selama ini dia (Riska) tak pernah dapat bantuan apa-apa dari Pemerintah, hanya dikunjungi namun tidak ada aksi," ungkap Cici.
Baca: WOW! Tidak Biasa, Pria Ini Memiliki 2 Wajah
Baca: Polwan Ini Menawarkan Diri Menjadi PSK, Dengan Alasan Desakan Ekonomi
Baca: Pengungsi Ini Jadi Mesin Pemuas Nafsu Wanita Tua Yang Menampungnya
Setelah Beritanya Viral, Istri Walikota Langsung Bertindak
Penderitaan perempuan berusia 19 tahun, warga RT 23, Karang Jati ini belum mendapat perhatian pemerintah.
Barokah, Ketua RT 23 Kelurahan Karang Jati mengatakan, belum pernah dapat bantuan dari pemerintah.
Ada pegawai dinas sosial datang tapi tidak pernah ada action-nya.
Alasannya Riska tidak memiliki KTP.
"Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau jaminan sosial lainnya tidak punya. Rencananya kami mau bawa dia ke Disdukcapil, tetapi kondisinya seperti ini, ya tidak mungkin. Kalau sudah sehat baru dibawa untuk dibuatkan KTP. Setelah itu diusulkan untuk mendapatkan KIS," kata Barokah.
Barokah berharap Riska segara dibawa ke rumah sakit, sehingga bisa mengetahui penyakit apa yang diderita anak kelahiran Balikpapan, 1997 ini.
Sudah berulang kali ditanyakan ke kelurahan, pernah dibawa juga ke panti, namun dipulangkan lagi, karena sering kumat.
"Pihak kelurahan sering saja survei dan foto-foto, tapi tidak ada action-nya. Kami binggung harus dikemanakan," kata Barokah.
Tak lama setelah tribunkaltim.co memberitakan penderitaan Ariska, istri Walikota Balikpapan Arita Rizal Effendi langsung bertindak cepat.

Arita meminta Dinas Kesehatan Kota Balikpapan langsung membawa Riska ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan, Kamis (14/9/2017) malam.
Arita mengatakan, untuk kelanjutan pengobatan Ariska tunggu informasi dari tim medis.
Ia berharap kesehatan Riska terus dipantau demi rasa kemanusiaan.
"Peristiwa ananda Riska menggugah kita semua masyarakat untuk meningkatkan kembali semangat gotong royong dan kemanusiaan dalam menjalani kehidupan," katanya.
Seberat apapun perjalanan kehidupan, teruslah berbagi menjalaninya, akan terasa ringan, membahagiakan dan menyemangati bagi yang memerlukan. "Semoga ananda Riska selalu diberi kesehatan," ungkapnya.

Sementara Mieke Henny, Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan menghubungi semua pihak terkait mulai Kecamatan dan Dinas Sosial serta P2TP2A dan ibu Walikota. "Alhamdulillah sekarang sudah ditangani dengan baik di RSUD di bawah pengawasan Direktur RSUD dr Ratih," katanya.
Baca: Mengharukan, Ibu Ini Meninggal Setelah Melindungi Bayinya Dari Amukan Suami
Baca: Parah,Gedung Sekolah Dijadikan Tempat Selingkuh, Pasangan Ini Pun Diciduk Warga
Berita ini sudah dimuat di TribunKaltim dengan judul VIDEO - Miris, Gadis Ini Tulangnya Bengkok Hanya Bisa Ngesot, Ditinggalkan Orangtua Pula
Baca: Oh Ternyata Ini Penyebab Utama Pasangan Berselingkuh
Baca: Wah Ternyata Pada Usia Seperti Inilah, Orang Mudah Berselingkuh