Liputan Khusus TPA Sampah
Masih Terhalang Pemukiman Warga, Pemprov Sulut Bakal Bangun TPA di Lokasi ini
Pemrpv Sulut berencana memindahkan membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah ke lokasi tersebut. Sebab TPA Sumompo sudah tak layak.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut untuk membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional di lahan eks HGU Iloilo, Wori, Kabupaten Minut terus dimatangkan.
Bahkan proses mewujudkan rencana itu sedang berlangsung. "Prosesnya sedang berjalan, saat ini lagi studi AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan perencanaan detail," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sulut, Steve Kappel kepada Tribun Manado, Kamis (31/8/2017)
TPA ini, lanjut Kadis PU Sulut, dibangun di Iloilo dengan luas mencakup 30 haktare."Nanti TPA ini akan melayani sampah dari Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minut dan Kabupaten Minahasa," ujar Steve.
Membangun TPA sudah menjadi kebutuhan."Untuk Kota Manado TPA Sumompo sudah tidak layak lagi," ujarnya.
Kendala yang dihadapi dalam membangun TPA biasanya memang lahan. "Soalnya lahan baru yang layak sudah susah diperoleh," ujarnya.
Iloilo akhirnya menjadi pilihan karena merupakan lahan Pemprov Sulut
Kappel mengatakan, kondisi terakhir memang lokasi Iloilo sudah ada penduduknya. Terkait ini, dia mengaku tak tahu nanti kebijakan seperti apa yang diambil pemerintah."Yang pasti ada tanah Pemprov di sana seluas 30 Ha untuk TPA regional,"kata dia.
Pemukiman Iloilo masuk wilayah Desa Wori, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara.
Pemukiman ini terdiri dari tiga jaga yakni jaga 14, 15, dan 16. Iloilo dulunya merupakan bagian dari lahan HGU Perkebunan Kelapa. Seiring jalannya waktu tak terlihat lagi Iloilo didominasi tanaman kelapa. Kabarnya sudah ditebang habis mengakhiri era jaya tanaman kelapa, berganti pemukiman masyarakat.
Lokasi Iloilo terpisah dari pemukiman utama Desa Wori kira‑kira berjarak 1 kilometer. Pemukiman Iloilo yang diproyeksikan menjadi TPA regional ini persis berada di depan markas Kompi Kaveleri Panser TNI angkatan darat.
Pemukiman warga sudah terlihat saat melintas dari jalan utama. Pemerintah sudah membekali fasilitas aspal hotmix di jalan pemukiman.
Bangunan Gereja GMIM berdiri di sisi kanan saat memasuki pemukiman.
Gereja yang dibangun beberapa tahun silam itu diresmikan mantan Bupati Minut Sompie Singal. Dulunya belum merupakan bangunan permanen, seiring waktu meningkat menjadi bangunan beton meski belum rampung pembangunannya.
Selain gereja GMIM ada pula Gereja Pantekosta. Keyakinan masyarakat Iloilo memang beragam. Karena itu, berdiri juga Masjid tak jauh dari bangunan gereja.
Konsentrasi pemukiman tak hanya di satu lokasi. Terpisah dari lokasi pertama, kira‑kira melintas jalan sejauh 500 meter sebuah pemukiman lagi biasa disebut Kampung Depsos merujuk nama Departemen Sosial.
Ada 180 unit rumah sangat sederhana. Sejarahnya rumah‑rumah itu dibangun sekitar tahun 2006 melalui bantuan Depsos untuk warga korban banjir Kota Manado.
Meski masuk Iloilo jalan aspal terputus jika hendak melintas ke pemukiman Depsos. Jalan itu hanya terdiri dari bebatuan hingga sulit dilintasi kendaraan.
Pemukiman Depsos terdiri dari jejeran rumah sangat sederhana. Rata‑rata belum rampung sepenuhnya. Dinding beton belum terplester. Malah ada yang berbahan tripleks.
Ada satu tempat ibadah di antara jejeran rumah. Di tengah kawasan pemukiman inilah Pemprov Sulut akan membangun TPA Regional seluas 30 hektare. Regional berarti sampah dari 4 kota/kabupaten di Sulut akan ditampung. Yakni Manado, Minut, Bitung, dan Kabupaten Minahasa.