Pengusaha Protes Pelayanan Peti Kemas

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG- Pelayanan Terminal Peti Kemas Bitung terus menuai sorotan.

Ramlan Ifran, Sekretaris Asosiasi  Logistik Forwarder Indonesia (ALFI) Indonesian Logistic Forwarder Assosiation (ILFA) Sulawesi Utara mengkritik keras  fasilitas pengeluaran dan  pemasukkan kontainer di pelabuhan tersebut.  "Sangat lambat," kata haji Olan panggilan akrabnya.

Menurut Olan, lambatnya penanganan kontainer menyebabkan pengeluaran pengusaha membengkak. Dikatakannya, pihak pengusaha sudah berkali kali komplein.

"Mereka katakan akan perbaiki namun hingga kini tidak juga," kata dia. Ungkap Olan, pihaknya sudah habis habis kesabaran hingga meminta ada evaluasi pimpinan GM Pelindo Peti Kemas.

Olan yang juga anggota dewan kota Bitung dari partai Nasdem ini mengatakan, penanganan kontainer
yang buruk membuat pelabuhan Bitung tidak kompetitif. Hal itu bisa jadi alamat buruk bagi pelabuhan Bitung yang diproyeksikan jadi International Hub Port (IHP).

"Jangan sampai pelabuhan peti kemas jadi titik lemah IHP," kata dia.
Beberapa waktu lalu, para sopir kontainer melakukan demo mengeluhkan rusaknya tiga alat tanggo.
Para sopir memblokir  pintu masuk pelabuhan peti kemas dengan kendaraan berat.

Sejumlah sopir mengaku kesal karena pihak pelabuhan peti kemas abai memperbaiki tiga alat itu.
Rusaknya tiga alat itu membuat waktu tunggu para sopir jadi lama. Hal itu berujung pada berkurangnya pendapatan para sopir.

"Kami antre seharian, kalau begini bagaimana kami dapat uang,
selama ini sistem kami persenan, pemilik kendaraan juga tak mau tahu, kami terus ditagih," kata seorang sopir yang mengaku bernama Joni.

GM Pelindo Peti Kemas Bitung I Made Gautama dalam pertemuan bersama para sopir usai demo tersebut mengatakan, perbaikan alat menanti spare part.

"Kalau spare partnya sudah ada baru akan diperbaiki," kata dia.
Ia meminta para sopir untuk bersabar. Disebutnya PT Pelindo komit memberikan pelayanan terbaik. (art)