Stenly Masak Piton Bumbu RW Lengkap dengan Kulit Luarnya
Setiap tahun Stenly (39), warga Kakaskasen, selalu menyajikan makanan ekstrim dalam perayaan pengucapan syukur di Tomohon. Tahun ini ia memasak
Penulis: Finneke | Editor: Andrew_Pattymahu
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Setiap tahun Stenly (39), warga Kakaskasen, selalu menyajikan makanan ekstrim dalam perayaan pengucapan syukur di Tomohon. Tahun ini ia memasak dua kilogram piton bumbu RW.
Tak sulit bagi Stenly dan warga Tomohon untuk menemukan daging ekstrim. Sebab pasar Tomohon punya pasar ekstrim yang bahkan telah menjadi kawasan destinasi wisata di Tomohon.
Stenly berkata, banyak tamunya dari luar daerah mencari daging ekstrim saat pengucapan. Biasanya kerabatnya dari Manado dan daerah sekitar. Meski tak semua mau.
"Iya banyak yang cari piton. Tahun ini saya masak piton saja untuk ekstrim. Di luar daging yang biasa dimasak seperti babi dan ayam. Kalau tamu datang, piton ini jadi istimewa," ujarnya Minggu (6/8).
Piton biasanya disajikan dengan bumbu RW. Bumbu khas Minahasa yang kaya rempah-rempah. Stenly memasak piton tak mengupas kulitnya. Sehingga sajiannya terlihat corak khas kulit ular.
"Tamu saya tak semua suka piton. Tapi kan keliatan mana yang ular mana yang tidak. Masih ada kulitnya keliatan. Banyak yang jijik juga," ujar pekerja swasta ini.
Selain sajian piton, cap tikus juga tak bisa lepas dari cap tikus. Hampir setiap rumah menyajikan cap tikus, meski dalam jumlah sedikit. Apalagi Tomohon, daerah yang dingin. Cap tikus menjadi penghangat di tengah hawa dingin Tomohon.
Andreas, masih warga Kakaskasen mengaku menyiapkan cap tikus sepuluh botol. Biasanya itu tak habis. Kalau tak habis, ia menyimpannya untuk diminum pada hari-hari selanjutnya.
"Kalau minum tak mabuk kan tak apa-apa. Hanya pancing-pancing sedikit, hangatkan badan. Tamu saya datang tak untuk mabuk-mabuk," ujarnya.
Andreas agar berhati-hati, agar tak kena razia polisi. Apalagi cap tikus memang dilarang. Tapi ia tak menampik jika hari raya cap tikus tak terhindarkan. "Tamu saya datang, sering minta cap tikus. Ya saya kasi," ujarnya.
Pengucapan Tomohon ramai. Apalagi dala. persiapan even akbar tahunan, Tomohon International Flower Festival. Jalanan menuju Tomohon dari semua arah macet. Warga berjam-jam di jalanan.
Sejak pagi, arus lalu lintas ke pengucapan syukur, dari Tondano sudah terlihat pada. Motor dan mobil tak hentinya. Pun saat arus balik pada sore jelang malam, kendaraan semakin padat. (fin)