Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Liputan Khusus Danau Tondano

Sandal dari Eceng Gondok Laris, Sehari Yuni Raup Rp 500 Ribu

Saat pameran (expo) tahun 2015, sandal hasil rakitannya dari eceng gondok itu langsung ludes dicari pembeli.

Penulis: | Editor: Aldi Ponge
Net
Ilustrasi Pembuatan tas berbahan eceng gondok 

Laporan Wartawan Tribun Manado David Manewus

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Berawal dari tugas kuliah, Yuni Welerubun, membuat produk kreatif dari tumbuhan eceng gondok.

Mahasiswa semester 7 Fakultas Pertanian Universitas Katolik De La Salle mendapat tugas kuliah.

Kala itu, dia baru semester 4. Yuni berpikir keras mencari produk kreatif untuk dipamerkan dalam pameran bisnis universitas 2 Desember 2015. Libur bulan Juni 2015 di kampung halamannya Tobelo, memberikan ide produk di kepalanya.

Karena berkunjung di Panti Asuhan Elisa Tobelo, asuhan suster-suster Dina Santo Yoseph, ia melihat cara memanfaatkan tumbuhan air ini menjadi produk kreatif.

"Saat itu ada tugas mata kuliah kewirausahaan dan mahasiswa harus memiliki produk masing-masing," katanya, Rabu (26/7/2017).

Di panti asuhan itu, katanya, ada ibu-ibu dari Yogyakarta yang membantu anak panti asuhan memiliki ketrampilan. Bahan bakunya eceng gondok. Tumbuhan itu didapatkan dari Danau Duma Galela.

Menurutnya, eceng gondok itu diangkut pada hari tertentu dengan truk. Pengangkatan itu membuat eceng gondok yang semula banyak di permukaan danau mulai berkurang.

Eceng gondok itu lalu dibuat sandal, tempat tisu dan keranjang. Semua memiliki nilai ekonomis. Saat pameran (expo) tahun 2015, sandal hasil rakitannya dari eceng gondok itu langsung ludes dicari pembeli. Padahal harganya Rp 50 ribu per sepasang sandal.

"Rp 500 ribu karena ada 10 sendal," kata Yuni menceritakan hasil pendapatan dari pameran itu.

Menurutnya, saat itu, ia hanya mendapatkan bahan baku dari Yogyakarta. Ia merakit kembali semuanya. Ada yang pakai tali kabel atau benang tapi ada pula yang memang hanya memakai eceng gondok semuanya.

Eceng gondok yang dikeringkan itu menjadi sangat kuat. Sebelumnya, enceng gondok yang kering itu dianyam menjadi bentuk yang diinginkan. Serat eceng yang dijemur itu memperkuat anyaman.

Di Tobelo, dengan cara manual, bisa diproduksi 50 sampai 60 sandal. Itu pun jika dibuat dengan serius.
"Kadang mereka hanya buat saat libur saja," kata Yuni.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved