Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Situasi Mencekam! ISIS Serang Kota di Mindano, Filipina dalam Keadaan Darurat Militer

Militan Bersenjata memasuki rumah sakit setempat dan menaikkan bendera ISIS berwarna hitam di atas atap.

Editor:
vocativ.com/Sarah Kaufman
tentara Filipina 

TRIBUNMANADO.CO.ID, FILIPINA - Sekelompok militan bersenjata berat dari sebuah kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. Dilaporkan telah menyerang Kota Narawi di Filipina dan terlibat baku tembak dengan tentara nasional.

Seperti dilansir the Independent.co.uk saksi mata melaporkan melihat pria berpakaian serupa dengan yang dikenakan oleh gerilyawan ISIS yang berjalan di jalanan sebelum menembaki rumah-rumah dan gedung-gedung pemerintah.

Laporan warga lokal menyatakan bahwa militan telah memasuki rumah sakit setempat dan menaikkan bendera ISIS hitam di atas atap.

Sedikitnya terlihat ada 15 orang bersenjata kelompok pemberontak Muslim bernama Maute, menyerbu jalan-jalan mengacungkan senapan serbu.

Tak lama kemudian Presiden Rodrigo Duterte kemudian mengumumkan darurat militer dan keadaan darurat di provinsi Mindano.

Kepala Staf Militer Jenderal Eduardo Ano, mengatakan setidaknya satu petugas polisi tewas dan delapan tentara terluka dalam pertempuran tersebut.

"Saya meminta penduduk Kota Marawi untuk tinggal di rumah, tiarap di tanah jika mereka mendengar suara tembakan,"

Pemerintah setempat langsung meminta warga Kota Marawi bersiaga, dan untuk tetap berada di dalam rumah.

Kelompok, yang juga dikenal sebagai Kelompok Negara Islam Lanao, dan didukung penuh ISIS.

Pasukan dan sebuah kepolisian khusus dikerahkan ke kota tersebut setelah penduduk di desa terdekat melaporkan terjadinya serangan kelompok bersenjata.

Gubernur Provinsi Lanao del Sur Mamintal Adiong Jr mengatakan kepada surat kabar The Philippine Star. "Mereka harus mengunci pintu rumah mereka. Dan gerbang rumah juga."

"Tidak ada indikasi sebelumnya bahwa serangan seperti ini akan terjadi. Tidak ada pos pemeriksaan di kota," kata seorang penduduk. "Semuanya dalam keadaan bingung tak ada laporan pasti tentang keadaan ini."

Wakil Gubernur Mamintal Adiong Jr, anggota senior dewan Marawi, mengatakan bahwa tim tanggap darurat lokal dari seluruh wilayah telah dimobilisasi untuk membantu penduduk yang terjebak dalam baku tembak.

Maute adalah kelompok Islam radikal yang terdiri dari mantan gerilyawan Front Pembebasan Islam Moro dan beberapa pejuang asing. Mereka mengambil nama kelompok mereka dari pendirinya, Abdullah Maute. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved