Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Korban Penyekapan Pergi Berlibur, Polisi Kesulitan Minta Keterangan

Witra adalah korban penyekapan di dalam toliet kantor Koperasi Serba Usaha Mulia Sejahtera Bersama, Kamis (18/5) pekan lalu.

Penulis: Handhika Dawangi | Editor:
tribun manado/handhika dawangi
Kantor koperasi, tempat Witra Mamonto disekap Kamis (18/6/2017) lalu 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Polres Bolaang Mongondow (Bolmong) kesulitan untuk mendapatkan keterangan dari Witra Mamonto (22).

Witra adalah korban penyekapan di dalam toliet kantor Koperasi Serba Usaha Mulia Sejahtera Bersama, Kamis (18/5) pekan lalu.

Dia yang juga karyawan di koperasi itu sudah tak berada di Kotamobagu.

"Kata orangtuanya dia (Witra) sudah ke luar Kotamobagu ke satu daerah di Sulteng," ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Bolmong AKP Hanny Lukas, Selasa (23/5/2017).

Sabtu (20/5/2017), anak buahnya sudah ke rumah Witra untuk meminta ia ke kantor Polres Bolmong.

Penyidik berencana meminta keterangan dari korban sebagai saksi pada kejadian yang sempat menghebohkan itu.

"Korban mengatakan dia belum bisa karena baru pulang dari rumah sakit dan belum sembuh total," ujar Lukas.

Pihaknya kemudian memberikan kesempatan hingga 23 Mei. Ternyata, saat anggota Satreskrim Polres Bolmong mendatangi lagi rumah korban, ternyata Witra sudah tidak ada.

"Anggota pergi lagi ke rumah korban. Kata orangtuanya, korban sedang pergi berlibur ke Sulteng di rumah sanak saudara pada Senin kemarin," ujar Lukas.

"Kami juga cari suaminya. Kata dia, istrinya pergi ke luar kota untuk berlibur. Setelah diperiksa ternyata kunci brankas ada pada suaminya. Ditinggalkan oleh istrinya," kata Lukas.

Dia memastikan, pihaknya akan menuntaskan kasus ini. "Kita akan terus melakukan penyelidikan dan tentu kita akan cari korban.

"Karena dia harusnya memberikan keterangan kenapa dia justru berlibur," Lukas menandaskan.

Sekujur Tubuh Dilakban

Kamis (18/5/2017) lalu, Witra Mamonto (22), admin koperasi ditemukan di dalam toilet dengan kondisi terikat lakban.

Edi Siswanto (52), warga sekitar kantor koperasi, menemukan pertama kali. Kepada manado.tribunnews,com di lokasi kejadian, Edi mengatakan, Witra sudah dalam keadaan tak berdaya.

"Korban dalam keadaan terbaring dengan terikat lakban warna hitam di bagian mulut, tangan sampai kaki. Dia sedang hamil muda," ujar dia.

Edi pun meminta kepada semua orang yang berada di lokasi kejadian untuk tak menyentuh apa pun sebelum polisi datang. 

Jian Ramadan (23), karyawan yang tugasnya di lapangan dan sudah empat tahun bekerja, mengaku kaget saat melihat rekannya terikat lakban di dalam toilet.

"Kami semua kaget. Tidak berlama-lama kami langsung memindahkan korban ke luar toilet. Saat diangkat korban berteriak dan sempat mengamuk. Mungkin takut," ujar dia.

Sebelumnya Jian sempat bingung. Tas milik rekannya Witra (korban) ada di atas meja. Sedangkan Witra tidak ada.

"Saya sedang duduk waktu itu. Tidak ada yang mencurigakan semua barang lengkap dan tidak ada yang terbongkar.

"Kami kemudian mendengar ada suara aneh dari toilet. Kami langsung mengecek ternyata ada Witra dengan keadaan terikat lakban," ujar Jian. 

Lakban terikat dari mulut melingkar di badan, ke tangan, hingga kaki. Lingkaran lakban masih tersambung hingga di bagian kaki.

"Tidak banyak yang ia katakan. Kata dia (korban) bahwa pelaku pakai sarung tangan. Kata dia juga ia disuntik oleh pelaku. Hanya itu," ujar Jian.

Korban disekap dalam toilet selama sekitar dua jam. Penjaga mrmbuka kantor itu pukul 08.00 wita dan korban ditemukan pada 10.30 wita.

Marseto Damopolii, suami korban, saat ditemui di rumah sakit mengatakan, istrinya pada pagi hari pukul 08.00 Wita, ia mengantar istrinya Witra ke tempat kerja. Setelah itu ia kemudian pulang ke rumah.

"Saya baru saja berbaring tiba-tiba ada telepon bahwa istri saya terikat dalam toilet. Selama ini setahu saya, dia (korban) tidak pernah ada masalah dengan siapapun," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Bolmong AKP Hanny Lukas mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kasus ini. Ia bersama tim sudah mengecek TKP. Di bagian luar kantor ada CCTV, namun setelah dicek rekamannya telah hilang.

HANDHIKA DAWANGI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved