Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Doa Terus Dipanjatkan Agar Mereka Bertahan Hidup di Lubang Sedalam 42 Meter

Melalui selang itu pula komunikasi antara penambang dan tim evakuasi yang terdiri dari Polres Minut, Basarnas serta TNI berlangsung.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
Tribun Manado
13 Penambang di Tatelu Terjebak, Disuplai Minum Pakai Selang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ke - 13 penambang yang tertimbun di lubang tambang sedalam 42 meter di wilayah pertambangan rakyat Pos 1 Namu Manu Desa Tatelu Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara coba bertahan hidup. 

Mereka bertahan hidup lewat udara dari blower serta suplai makanan dan minuman yang dimasukkan lewat selang blower.

Melalui selang itu pula komunikasi antara penambang dan tim evakuasi yang terdiri dari Polres Minut, Basarnas serta TNI berlangsung. 

"Setiap jam kita komunikasi dengan mereka, mereka katakan masih selamat," kata Kumtua Tatelu John Lausan.

Baca: BREAKING NEWS: 13 Penambang di Tatelu Tertimbun dalam Lubang Sedalam 40 Meter 

Baca: Warga Khawatir Saudara Jadi Korban Penambang yang Tertimbun

Baca: (VIDEO) 13 Penambang di Tatelu Terjebak, Disuplai Minum Pakai Selang

Baca: Suara 13 Penambang yang Terjebak di Kedalaman 42 Meter Membuat Agus Menangis, Bertahanlah

Dikatakan Lausan, para korban mengaku kelaparan.

Pihaknya mendrop makanan cair serta minuman lewat selang blower.

Selain makanan dan minuman, ungkap dia, pihaknya juga memberi semangat pada para korban.

"Kami katakan semangat, selalu berdoa," kata dia.

Menurut Lausan, pihaknya berupaya mengangkut tanah secara manual.

Para korban juga melakukan hal yang sama dari bawah.

"Yang masih kuat juga melakukan upaya sendiri," kata dia.

Ia menduga para korban terjebak di sebuah lorong pada kedalaman 40 meter. 

Longsor terjadi pada kedalaman 20 meter.

"Tebal timbunan diperkirakan 15 meter," kata dia.

Kapolsek Dimembe Saguh Rianto membeber, kejadian diperkirakan terjadi pukul 14.00 Wita.

"Biasanya pada pukul 14.00 Wita para penambang keluar, namun hingga 14.30 wita mereka belum keluar sehingga seorang bernama Agus Satibi turun ke bawah namun kala itu tanah amblas hingga ia kembali lagi," kata dia.

Tim penyelamat memilih menggunakan cara manual karena takut pemakaian alat berat bisa meruntuhkan lobang itu.

Erik salah satu pekerja hakul yakin korban bisa selamat.

"Dengan oksigen dan makanan mereka bisa tahan, mudah mudahan malam ini mereka bisa selamat," kata dia. (Art)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved