Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Protes Pembunuhan Wartawannya, Sebuah Harian di Meksiko Mogok Terbit

Sebuah surat kabar lokal di Meksiko melakukan aksi mogok terbit untuk memprotes pembunuhan terhadap seorang wartawannya.

Editor: Fernando_Lumowa
AFP
STOP TERBIT - Warga menunjukkan halaman depan Harian Norte de Ciudad Juarez yang mengumumkan penutupan edisi cetak di Chihuahua, Meksiko, Minggu (2/4). Pemimpin koran itu mengambil kebijakan itu setelah pembunuhan kolaborator mereka, Miroslava Breache Maret lalu. Pemimpin koran menerbitkan sebuah editorial mengatakan bahwa tidak ada jaminan untuk kebebasan pers di negara itu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sebuah surat kabar lokal di Meksiko melakukan aksi mogok terbit untuk memprotes pembunuhan terhadap seorang wartawannya.

Harian Norte de Ciudad Juarez yang terbit di kota Chihuahua itu menyebut, edisi hari Minggu (2/4) akan merupakan edisi terakhir mereka, namun edisi online akan tetap beroperasi.

Disebutkan, kekerasan terhadap jurnalis dan tidak adanya hukuman bagi pelakunya memaksa mereka melakukan mogok terbit.

Miroslava Breach, seorang wartawan mereka, tewas ditembak bulan lalu. Miroslava adalah satu dari tiga wartawan yang dibunuh di Meksiko sepanjang Maret.

Breach banyak menulis laporan tentang kaitan antara kejahatan terorganisasi dan para politikus di Chihuahua untuk harian Norte de Ciudad Juarez terbitan Chihuahua dan La Jornada, koran nasional terbitan Mexico City.

Breach ditembak delapan kali saat berada di dalam mobilnya di luar rumahnya di Chihuahua.
Salah satu anaknya berada di mobil itu, namun tak mengalami luka. Seorang penembaknya meninggalkan catatan yang berbunyi: 'untuk mulut lancang..'

Oscar Cantu, Editor Norte de Ciudad Juarez, mengatakan: "Tak ada jaminan ataupun keamanan untuk menjalankan jurnalisme yang kritis dan berimbang." "Segala hal dalam kehidupan ada awal dan akhir, dan harga yang harus dibayar. Dan jika harganya adalah hidup, saya tak siap untuk membiarkan para sejawaat saya membayarnya, saya pun tak siap untuk membayarnya juga," katanya.

Sejak 1982, sudah 35 orang wartawan tewas dibunuh di Meksiko karena liputan mereka. Bahkan, seperempatnya disiksa terlebih dahulu, kata Komite Perlindungan Jurnalis (Committee to Protect Journalists, CPJ). Tiga orang lagi tewas dalam peliputan berbahaya.

Pada periode yang sama, 50 jurnalis lain tewas dalam peristiwa yang tak jelas motifnya.
Bulan lalu, gubernur Chihuahua mengatakan bahwa pemerintah (daerah) tak punya perangkat untuk menindak kejahatan teroganisasi. Dikatakannya, ia sudah meminta pemerintah pusat untuk membantu polisi dalam menindak kartel-kartel obat bius.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved